PANGKALPINANG, LASPELA – Ketua Persatuan Tunanetra (Pertuni) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Eka Pratiwi Taufanty mengapresiasi upaya Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Pangkalpinang dalam menggerakkan dan mengenalkan braille kepada penyandang tunanetra.
Menurut Eka yang juga penyandang tunanetra, hal ini menjadi harapan khususnya bagi anak-anak untuk bisa belajar braille yang juga menjadi upaya pengembangan literasi kepada para penyandang tunanetra khususnya anak-anak.
“Bagus sekali yah, karena Perpustakaan Kota itu pusat kita mencari informasi, apalagi belakangan ini literasi cukup digeluti para penyandang tunanetra dan kami juga banyak mencari uang karena literasi, seperti saya yang menjadi freelance nulis,” kata Eka, Kamis (13/4/2023).
Eka berharap, kedepannya bukan hanya braille saja tetapi juga ada komputer bicara, karena bagi tunanetra yang sudah dewasa, komputer bicara lebih efektif untuk mereka menyelesaikan tugas, baik itu kuliah maupun pekerjaan.
“Karena tunanetra yang sudah kuliah itu males baca braille, dan proses belajarnya juga cukup lama dan mudah-mudahan kedepannya juga akan ada sosialisasi untuk buku-buku di Aplikasi Tunanetra,” katanya.
“Karena seperti mitra-mitra, saya sendiri sering baca-baca lewat aplikasi, tapi untuk adik-adik, SD dan SMP SLB, braille sangat bermanfaat, seenggaknya membuka pintu literasi kepada tunanetra,” tambah Eka.
Eka yang pernah berkuliah S2 di Australia ini juga mengatakan, selama dirinya menyelesaikan pendidikannya di Australia ia mengaku menggunakan komputer bicara.
“Karena memang lebih efektif untuk kami yang fokusnya sekarang bukan lagi belajar dasar, namun sudah lebih tinggi lagi,” tuturnya. (dnd)