Dinilai Mampu Manfaatkan Sampah, SMPN 5 Toboali Diganjar Sekolah Adiwiyata oleh DLH Basel

TOBOALI, LASPELA – Sejumlah pelajar dan para guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Toboali Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) telah berhasil mengubah sampah  menjadi pelbagai barang kerajinan dan pupuk organik.

Adapun sampah bekas yang dikelola para pelajar beserta guru SMPN 5 Toboali tersebut seperti botol plastik bekas yang dikelola menjadi kursi dan meja, serta beberapa barang bekas lainnya dibuat menjadi pupuk organik dan pupuk kompos.

Tentunya kreativitas yang dilakukan pihak SMPN 5 Toboali itu, mendapat apresiasi oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Basel karena dianggap telah berhasil mengelolah sampah secara mandiri.

Kepala DLH Basel, Hefi Nuranda sangat apresiasikan atas kreativitas dari pengolahan sampah yang dilakukan kepala sekolah beserta guru dan siswa-siswi SMP Negeri 5 Toboali.

“Kami sangat apresiasi sekali apa yang sudah dilakukan oleh bapak kepala sekolah beserta guru dan siswa-siswi SMP Negeri 5 Toboali terkait penanganan sampah yang sudah berhasil mengelolah sampah menjadi kerajinan sehingga menjadi nilai jual,” kata Hefi, Selasa (11/4/2023).

Selain itu, Hefi menyebutkan tentunya hal ini sudah mulai terlihat keberhasilan yang dilakukan oleh para guru dan anak-anak di SMPN 5 Toboali ini, dalam melakukan penanganan sampah bekas.

“Jadi memang dari awal kita sudah bersama-sama dengan pihak SMPN 5 Toboali terkait penangan masalah sampah dan sangat kebetulan waktu itu Kepala sekolah SMPN 5 Toboali ada keranjang sampah yang dicetuskan olehnya pada saat DLH menjalankan program go to school sehingga keduanya saling terkoneksi programnya dalam penanganan dan pengelolahan sampah,” sebutnya.

Menurut Hefi, DLH Basel mempunyai progam go to school dengan cara turun langsung ke sekolah-sekolah yang ada di Basel dalam rangka pembinaan tentang penanganan sampah dan SMPN 5 Toboali ini adalah salah satu sekolah adiwiyata.

“Karena beberapa minggu lalu kami sedang gencar-gencarnya mensosialisasikan terkait sekolah adiwiyata. Kami sangat dukung sekali kreativitas dari anak-anak SMPN 5 Toboali. Mungkin bukan hanya DLH saja tetapi besar kemungkinan juga dari dinas-dinas lainnya,” jelas Hefi.

Ia pun berharap kreativitas dari anak-anak SMPN 5 Toboali menjadi motivasi bagi sekolah-sekolah yang ada di Basel terkait pengelolaan sampah.

“Harapan kami dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi motivasi bagi kita semua termasuk juga di lingkungan sekolah tentunya hal ini harus menjadi motivasi kepada sekolah-sekolah lainnya untuk melakukan halnya sama dalam pengelolaan sampah,” harapnya. (Pra)