Nico Pelamonia Dorong Pelajar Semangat Tempuh Pendidikan

* Sosialisasikan Perda Nomor 2 Tahun 2018

PANGKALPINANG, LASPELA – Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Nico Pelamonia Utama, mendorong pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk tetap semangat dalam menempuh pendidikan, apalagi pemerintah memiliki program tentang pendidikan.

Nico menyebutkan, Pemprov Babel mempunyai Peraturan Daerah (Perda) nomor 2 tahun 2018 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan. Sebagai upaya untuk menjembatani persoalan pendidikan.

“Sosialisasi kali ini kita sengaja mengundang para siswa SMA/SMK yang ada di pangkalpinang beserta para gurunya dengan harapan agar mereka bisa menyampaikan informasi kepada teman-teman mereka kepada masyarakat agar tau tentang perda ini,” ujar Nico saat mensosialisasikan Perda nomor 2 tahun 2018, Sabtu (8/4/2023).

Dalam sosialisasi tersebut, di hadapan para siswa nico menyampaikan bahwa pentingnya kartu Indonesia Pintar (KIP) agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang mempunyai hak memilikinya.

“Jangan sampai KIP ya tidak digunakan atau nanti digunakan oleh siapa tidak jelas, kemudian tentang beasiswa bagi pelajar yang tidak mampu jangan sampai juga dimanfaatkan oleh yang tidak tepat,” harapnya.

Ia berharap para pelajar SMA/SMK di provinsi Babel ini dapat terus melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi demi kemajuan Babel.

“Kita berharap yang punya KIP jangan sampai mati, pendidikan sangat penting untuk masa depan, Provinsi ini dapat lebih maju harapannya tentu dari para generasi yang berpendidikan,” pinta Politisi Partai Demokrat ini.

Selain itu, Ketua Komisi I DPRD Babel ini juga mengimbau kepada lulusan SMA yang memiliki kartu KIP dapat meneruskan pendidikannya di perguruan tinggi yang ada di Bangka Belitung mengingat APK Provinsi Babel masih sangat rendah.

“APK kita masih sangat rendah, tentu kita harus berjuang bersama-sama, dimana Provinsi harus mensupport perguruan tinggi karena penilaian apk ini dilihat dari banyaknya pelajar yang meneruskan kuliah di perguruan tinggi yang ada di provinsi masing – masing, sehingga sangat wajar rendah karena memang banyaknya pelajar yang lulus SMA di kita ini melanjutkan kuliahnya di provinsi lain,” tutupnya.(chu)