Penari Sanggar Seni Lawang Budaya Diuji, Evaluasi Penguasaan Tarian

SUNGAILIAT, LASPELA — Sebanyak 50 penari kelas basic (pemula) dari Sanggar Seni Lawang Budaya, Kabupaten Bangka mengikuti evaluasi (ujian) tahunan yang digelar di Gedung Wanita Sungailiat, Sabtu (28/1/2023).

Sekretaris sekaligus penata tari Sanggar Seni Lawang Budaya, Juwita Handayani mengatakan, kelas basic ini diisi oleh penari berusia 5 hingga 12 tahun. Sementara evaluasi ini akan dilakukan di setiap tahunnya, sehingga mereka akan mendapatkan nilai dan juga sertifikat.

“Kelas basic ini merupakan kelas pemula, dimana mereka dari awal diajarkan untuk menguasai tari tradisional daerah lebih dahulu, seperi tari sambut Sepintu Sedulang, tari Campak dan lainnya. Jika mereka dianggap mumpuni menguasai itu, maka akan mendapat kesempatan mempelajari tarian lainnya,” kata Juwita.

Jika memang dianggap mumpuni, kata dia, para penari ini bisa naik kelas ke madya serta bisa mempelajari beragam jenis tari-tari yang dikembangkan oleh Sanggar Seni Lawang Budaya.

Sementara itu, Presiden Sanggar Seni Lawang Budaya Wanda Sona Alhamd mengatakan, evaluasi tahunan ini untuk mengetahui sejauh mana penguasaan tarian dari para anak didik kelas basic ini.

“Antusias mereka untuk belajar menari ini cukup tinggi, hanya saja saat ini kami terbatas tempat untuk latihan, ini yang menjadi kendala dan belum ada menemukan tempat yang refresentatif untuk lokasi latihan,” kata Wanda.

Sejauh ini, kata dia, pihaknya mengaku memakai teras kantor RRI Sungailiat, kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dinparbud) Bangka serta Gedung Juang Sungailiat dan Stisipol untuk latihan.

“Tapi ini terbatas karena jam kantor. Kalau gedung juang jika hujan sering basah atau tempias. Gedung Wanita dulu sering kita pakai, karena Covid-19 stop,” katanya.

Namun, dia mengaku senang bahwa Kepala Dinparbud Bangka Rismy Wira Madonna memberi respon dan support kembali untuk penggunaan gedung wanita ini sebagai tempat latihan para penari.

“Artinya, ibu Wira pun sudah memikirkan bahwa ini menjadi urusan kita bersama-sama, bukan hanya urusan kami para pelaku seni yang konsen membina generasi penerus seni budaya di Kabupaten Bangka,” ujarnya. (*/mah)