Gubernur Minta Pesta Adat Perang Ketupat Dilestarikan

Gubernur Babel Erzaldi Rosman (dua kiri) bersama Bupati Bangka Barat (putih) berjalan menuju lokasi berlangsungnya acara Perang Ketupat di Tempilang, Babar. Foto: Humasbabelprov

Erzaldi Rosman: Perang Ketupat Itu Aset Berharga

TEMPILANG, LASPELA– Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), H. Erzaldi Rosman menyatakan, Pesta Adat Perang Ketupa dan Sedekah Ruwah yang dihelat di Pantai Pasir Kuning Desa Air Lintang Kecamatan Temping Kabupaten Bangka Barat, adalah aset yang sangat luar biasa.

“Kegiatan yang sudah dilaksanakan sejak zaman dahulu sampai saat ini, merupakan suatu aset yang sangat luar biasa, mempunyai arti bagi masyarakat Tempilang khususnya, dan Pemerintahan Kabupaten Bangka Barat serta bagi Provinsi Babel. Aset berupa adat istiadat ini, adalah aset yang sangat sulit dicari,” ungkap Gubernur dalam sambutan pada acara Pesta Adat Perang Ketupat dan Sedekah Ruwah, Minggu (21/5/2017).

Untuk  itu Gubernur meminta agar Pesta Adat Perang Ketupat dan Sedekah Ruwah tetap dilestarikan dan dikemas semenarik mungkin agar menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Mantan Bupati Bangka Tengah ini juga mengingatkan bahwa makna terpenting dari ritual tersebut ialah mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

“Pesta Adat Perang Ketupat ini, berbagai makna bisa diartikan. Tetapi yang perlu diingatkan bahwa makna yang terpenting dari adat atau ritual ini adalah mendekatkan diri  kepada Allah SWT, sehingga nanti dalam menghadapi bulan suci ramadhan, iman kita akan bertambah kuat,” ujar Gubernur Erzaldi.

Gubernur juga berkeinginan bersama Pemerintah Kabupaten Bangka Barat agar tahun depan Pesta Adat Perang Ketupat ini, dibuat lebih menarik lagi, dengan membuat image marketing yang lebih baik lagi, sehingga kedatangan orang ke tempat acara ini semakin banyak.

“Kepada masyarakat Tempilang, saya berharap para pendatang atau pengunjung dilayani dengan baik, jaga kebersihan. Kalau masyarakat sadar akan wisata, saya percaya itu promosi yang paling hebat dan paling baik, itu yang harus kita laksanakan,” tutur Erzaldi.

Erzaldi juga berharap tahun depan bagaimana caranya agar lahan di lokasi tempat menjajakan makanan dan minuman agar diatur sedemikian rupa.

“Koordinasilah dengan baik bersama dinas pariwisata. Saya ingatkan disini, kalau jualan mentang-mentang ada acara harganya jangan mahal. Kalau harga mahal, maka orang yang datang tidak mau belanja, lebih baik dia bawa barang dari rumah. Masyarakat harus dipandu, masyarakat kita dapat menerima daerah kita ini menjadi daerah wisata yang dapat memberikan manfaat baik bagi pendatang maupun manfaat pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat,” tandas Erzaldi.

Ritual Tahunan

Bupati Bangka Barat H. Parhan Ali dalam kesempatan yang sama mengatakan, Pesta Adat Perang Ketupat dan Sedekah Ruwah ini, menjadi kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun.

“Pesta Adat Perang Ketupat dan Sedekah Ruwah yang merupakan salah satu warisan budaya leluhur penduduk asli Tempilang ini, sudah dilakukan secara turun temurun. Selain untuk penggalian potensi Seni Budaya, acara ini juga sebagai ajang memperat tali silaturahmi. Kita tahu di Bangka Barat memiliki berbagai suku, ras. Mudah-mudah-mudahan melalui kegiatan ini kita dapat mempererat hubungan kita,” kata Parhan.

Ditegaskan Parhan, acara ini bukan untuk mengangkat atau menggali semangat animisme yang bertentangan dengan akidah islam, akan tetapi lebih diarahkan kepada acara kebersamaan. “Disamping itu dalam kegiatan ini, kita juga memohon kepada Allah SWT agar kita selalu mendapat perlindungan dan keselamatan baik di dunia maupun di akhirat nanti,” pungkasnya.

“Adat Perang Ketupat ini, dilaksanakan bertepatan dengan Sedekah Ruwah pada bulan Sya’ban untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Tahun lalu, acara kita ini juga disaksikan langsung perwakilan dari Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau. Kita berharap kepada Gubernur dapat membantu agar pada kegiatan serupa di tahun berikutnya kita dapat membungkus kegiatan ini menjadi lebih meriah lagi, sehingga dapat mendatangkan lebih banyak lagi wisatawan,” tutup Parhan.

Sumber: humas.babelprov
Editor   : Stefanus H. Lopis