Kisruh Pemuda Pancasila dengan Dinas Pendidikan Bangka Berakhir Damai

SUNGAILIAT, LASPELA — Perselisihan antara Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Bangka dengan Dinas Pendidikan, Kebudayaan dan Olahraga (Disdikbudora) Bangka, berakhir damai.

Kata sepakat tersebut setelah kedua pihak bertemu dan melakukan mediasi di Kong Djie Cafe Sungailiat, Rabu (8/6/2022).

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bangka Rozali, menyampaikan permohonan maaf secara terbuka atas adanya tindakan pegawainya yang membuat tersinggung MPC Pemuda Pancasila Bangka.

“Kami atas nama dinas pendidikan menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh pengurus Pemuda Pancasila Bangka. Mudah-mudahan peristiwa ini tidak terjadi lagi,” ucapnya, saat melakukan konferensi pers.

Menurutnya, kejadian itu telah mencoreng nama baik lembaga. Terlebih, kata Rozali, sebagai abdi negara sudah sepatutnya memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.

“ASN maupun tenaga kontrak yang tidak melayani secara maksimal, ini akan mencoreng nama instansi, termasuk juga Pemkab Bangka,” ujarnya.

Atas insiden tersebut, pihaknya mengatakan akan memberikan support dan dukungannya terhadap agenda kegiatan yang dilakukan MPC Pemuda Pancasila Bangka.

“Kami siap mendukung dan memberikan support, bahkan kalau memang memungkinkan saya siap jadi anggota,” tegas Rozali.

Sementara itu, Ketua MPC Pemuda Pancasila Bangka Sarmili, meminta agar kejadian tersebut tidak terulang kembali. “Jadi bapak kepala dinas saya maafkan, tapi ini yang pertama dan terakhir,” tegasnya.

Padahal, kata Sarmili, jika permasalahan itu tidak segera diselesaikan, pihaknya berencana akan melakukan aksi di Kantor Dinas Pendidikan Bangka, esok hari.

“Rencanakan besok jam 10 pagi kami sudah instruksikan kepada seluruh anggota PP se-Bangka Belitung menduduki kantor dinas pendidikan. Itu komando dari saya, ormas ini tidak bisa dibuat main-main,” tegasnya.

Kendati begitu, pihaknya meminta agar seluruh instansi di Pemkab Bangka untuk melayani kepentingan masyarakat. “Anda duduk di dinas bukan sebagai raja, tapi untuk melayani masyarakat. Kami Pemuda Pancasila bukan sewenang-wenang minta uang, ataupun membuat proposal,” ucapnya.

Sebelumnya, peristiwa itu terjadi pada, Selasa (7/6/2022) saat anggota Pemuda Pancasila Bangka mendatangi Kantor Dinas Pendidikan Bangka untuk melakukan koordinasi mengenai kegiatan yang akan diselenggarakan, dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila.

Namun, kehadiran mereka malah mendapat perlakuan tidak mengenakan oleh salah satu tenaga honorer. Hal itulah yang membuat ormas berlambang Garuda ini kecewa.

“Kami rencana ingin mengadakan lomba pembacaan teks Pancasila dalam menyambut 1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila, bukan untuk meminta bantuan keuangan. Lomba nanti akan melibatkan anak-anak didik tingkat sekolah dasar di 8 kecamatan yang ada di Kabupaten Bangka,” jelasnya.

Sebelumnya, ia juga mengaku sudah menghubungi Kepala Dinas Pendidikan Bangka melalui telepon dan WhatsApp, namun tidak ada balasan. (mah)