Disdik Canangkan Sekolah Bebas Narkoba

Kepala Dinas Pendidikan Kota Pangkalpinang, Edison Taher. Foto: Stef Laspela

Menuju Pangkalpinang Bersinar

PANGKALPINANG, LASPELA- Penyalahguna narkoba di kalangan pelajar di Indonesia  termasuk Kota Pangkalpinang terus menunjukkan kenaikan. Hal ini menggambarkan bahwa remaja, mahasiswa dan pelajar merupakan target sasaran yang paling mudah bagi peredaran dan penyalahgunaan narkoba.

Karena itu diperlukan kerjasama yang sinergis dengan warga di sekolah dalam membentengi lingkungannya dari ancaman bahaya penyalahgunaan narkoba.

Menyikapi fenomena tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang Edison Taher mengatakan, akan mencanangkan seluruh sekolah di kota itu bebas dari peredaran narkoba guna menuju Kota Pangkalpinang Bersih Narkoba (Bersinar).

Pencanangan itu, diakui Edison, akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan wilayah-wilayah yang ditentukan oleh BNN.

“Sekarang ini Pemkot Pangkalpinang telah membuat Kampung Siaga Anti Narkoba (KSAN) untuk setiap kecamatan. Selanjutnya pemkot juga akan membentuk sekolah-sekolah sebagai daerah yang bersih dari peredaran narkoba,” ujarnya ditemui wartawan.

Menurutnya, jika ada salah satu peserta didik yang bermasalah dengan narkoba berarti itu belum bebas dari peredaran narkoba.

Untuk itu, agar program ini bisa berjalan, maka harus ada peran dari para guru, kepala sekolah dan juga para siswanya sendiri.

“Nantinya para siswa itu kita libatkan sebagai subjek. Jadi dalam hal ini bukan hanya tugas para gurunya saja, namun para siswa itu sendiri yang nantinya akan bertugas sebagai pengawas para siswa yang lain dalam lingkungan sekolahnya dan kalau memang ada yang mencurigakan untuk segera melaporkan kepada guru mereka,” katanya.

Edison mengatakan akan terus bersinergi dengan pihak BNN agar wacana itu bisa segera berjalan dan dapat mewujudkan Kota Pangkalpinang bersih narkoba.

Karya Nyata

Dengan adanya pencanangan, ke depannya para generasi emas penerus bangsa di Kota Pangkalpinang bisa menghasilkan karya yang nyata untuk kemajuan dunia pendidikan di kota ini.

“Mereka berbuat untuk mereka sendiri, selain sekolah bebas peredaran narkoba, kami juga telah menjalankan program 1921 atau jam belajar bagi siswa. Kami telah membentuk tim yang rutin melakukan pengawasan keliling terhadap para siswa yang berkeluyuran di jam belajar tersebut,” katanya.

Program jam belajar bagi siswa tersebut diharap bisa meminimalisir kenakalan remaja. Selain itu, program tersebut juga bisa disatukan untuk menuntaskan permasalahan narkoba di lingkungan sekolah.

“Kami juga meminta dukungan dari seluruh orang tua murid untuk bersama-sama mengawasi anak-anaknya baik itu di lingkungan sekolah maupun di rumah,” katanya memungkasi. (*/)