JAKARTA, LASPELA– Lembaga Indo Barometer merilis hasil survei mereka menyangkut evaluasi publik terhadap 2,5 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Direktur Indo Barometer M. Qodari mengatakan dari 1.200 responden, lebih dari setengahnya menyatakan puas terhadap kinerja Presiden Jokowi.
Berdasarkan tanya jawab dengan para responden dari 34 provinsi, Indo Barometer mencatat, sebanyak 66,4 persen masyarakat merasa puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo. Pada catatan lain, tingkat kepuasan terhadap Jusuf Kalla mencapai 57,8 persen.
Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan, masyarakat juga masih menaruh harapan agar Joko Widodo kembali menjabat sebagai presiden di periode kedua.
“Sebagian besar masyarakat (82 persen responden) menilai Indonesia menuju arah yang benar,” kata Qodari saat memaparkan hasil survei nasional bertajuk ‘Evaluasi Publik 2,5 Tahun Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla’ di Jakarta, Rabu (22/3).
Pada catatan lain, jelas Qodari, sebanyak 51,3 persen masyarakat menilai situasi politik nasional justru memburuk ketimbang tahun sebelumnya. Di sektor penegakan hukum, 39,1 persen responden menilai membaik. Di sektor keamanan dan kebudayaan, mayoritas masyarakat menyatakan puas.
Qodari mengatakan, persoalan riil yang tercatat dalam survei didominasi sektor ekonomi, imbas kenaikan harga kebutuhan pokok yang belum bisa diredam.
“Isu pokok masih seputar ekonomi, politik, dan sulitnya lapangan pekerjaan sehingga kesejahteraan rakyat minim dan kesenjangan semakin melebar,” ungkap Qodari.
Kendati demikian, kata Qodari, masyarakat masih meyakini Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla dapat membuat Indonesia menjadi lebih baik. Perspektif ini terbukti dikuatkan dengan 66,4 persen masyarakat menyatakan puas dengan kinerja Presiden.
Dinamis
Anggota Komisi XI DPR Maruarar Sirait menyatakan, situasi politik saat ini dinamis. Kondisi ini, kata Maruarar, efek kontestasi pemilihan kepala daerah yang membuat elite politik ikut berperan.
Kendati demikian, ia menilai Joko Widodo sebagai tokoh politik yang mengedepankan kesantunan dengan bertemu Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
“Kita beruntung memiliki elite politik yang dewasa dalam berpolitik. Tahu kapan untuk bertarung dan kapan untuk bersatu,” kata Maruarar. Sikap politik Joko Widodo, sambungnya, layak diapresiasi.
Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono memastikan “partai beringin” mendukung Joko Widodo pada Pemilihan Presiden 2019. Keputusan ini, Agung melanjutkan, turut didasari tingkat kepuasan masyarakat.
Dukungan masyarakat, menurut Agung, dapat dijadikan modal politik. “Saya gembira dengan hasil (survei) ini. Mudah-mudahan beliau (Joko Widodo) bisa meningkatkan apa yang sudah dicapai, karena masih ada peluang besar untuk meningkatkan lagi melihat 2,5 tahun tersisa masa jabatan,” ungkap Agung.
Pengamat Ekonomi Umar Juoro mengingatkan, sektor ekonomi dan politik dapat memengaruhi masyarakat dalam menentukan calon pemimpin. Alhasil, sambungnya, persoalan ekonomi harus dijadikan fokus pemerintah.
“Upaya Presiden memperkuat infrastruktur itu bagus, tapi belum menerjemahkan kepada perekonomian kerakyatannya,” imbau Umar.
Sumber: harnas.co
Editor : Stefanus H. Lopis