PWPM Babel Bagikan Ratusan Paket Sapi Qurban ke Masyarakat Tempilang

TEMPILANG, LASPELA– Sebanyak 128 Paket Sapi Qurban Dibagikan pengurus Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Bangka Belitung ke masyarakat Desa Tempilang, Kabupaten Bangka Barat, Rabu (21/7/2021).

Ratusan paket hewan qurban tersebut secara simbolis diserahkan ketua PWPM Bangka Belitung, Andika Saputra di halaman Masjid Al-Muhajjirin, Gang Anyai, Desa Tempilang.

Paket hewan qurban berupa sapi tersebut didapatkan dari hasil bantuan PWPM Babel kemudian diserahkan ke Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Desa Tempilang untuk dilakukan penyembelihan.

Kepala Dusun Tempilang Utara,  Bahtiar mengaku bangga dengan kepedulian PWPM Babel dan PCPM Tempilang.

Menurutnya, sebagai organisasi kepemudaan, Pemuda Muhammadiyah sangat dapat diandalkan terutama dalam hal sosial kemasyarakatan.

“Sudah banyak kepedulian yang dilakukan Pemuda Muhammadiyah ini. Terimakasih atas sumbangan sapinya. Semoga kedepan  Pemuda Muhammadiyah Babel dan Tempilang makin maju dan berkembang,” ucap Bahtiar.

Sementara itu, Sekretaris PCPM Tempilang, Lega Lesmana mengatakan sudah menjadi kewajiban setiap muslim untuk membantu sesama.

Terlebih kata Lega, setiap kader Pemuda Muhammadiyah harus menuju tujuan Fastabiqul Khoirot atau berlomba-lomba dalam kebaikan.

” Pandemi saat ini sudah selayaknya kita berbuat kebaikan. Apa yang bisa kita lakukan harus dilakukan segera. Berbuat itu tak harus kaya dulu. Disaat susah pun kita harus membantu, karena masih ada masyarakat yang lebih susah dari kita. Semoga kegiatan yang kita lakukan ini membawa kebaikan bagi kita semua,” ujar Lega.

Lebih lanjut Lega menjelaskan, Ibadah Qurban yang menjadi bagian penting dalam rangkaian ibadah haji memiliki peran penting dalam arti kehidupan.

Dalam suasana itu kata Lega, tersimpan kisah yang menjadi teladan bagi umat. Pada hari itu, ketakwaan Nabi Ibrahim diuji oleh Allah SWT untuk melaksanakan perintah luar biasa yakni menyembelih anak kesayangannya, Nabi Ismail.

“Sungguh luarbiasa suasana kebhatinan saat itu, keimanan diuji. Bagaimana harus mengikhlaskan. Kalau dikaitkan dengan keseharian kita, maka maknanya kita harus mengikhlaskan segala sesuatu. Seperti membantu harus iklhas, berbuat baik juga harus ikhlas bahkan kehilangan apapun juga harus iklhas,” jelas Lega.(*)