Diprediksi Permintaan Tes PCR Mandiri Meningkat, Erzaldi Tinjau RSUD Marsidi Judono Belitung

TANJUNG PANDAN, LASPELA – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman melakukan peninjauan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Marsidi Judono Kabupaten Belitung, Rabu (7/7/2021).

Hal ini dilakukan karena angka kasus positif Covid-19 masih terus mengalami peningkatan. RSUD ini juga menjadi salah satu rumah sakit rujukan nasional berdasarkan SK Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Selain itu juga saat ini persyaratan administrasi yang harus dipenuhi untuk menuju Pulau Jawa dan Bali, masyarakat membutuhkan Surat Negatif Covid-19 Tes Polymerase Chain Reaction (PCR). Karena itu, diprediksikan akan terjadi peningkatan permintaan tes.

Diketahui, RSUD ini telah mendapatkan bantuan Alat tes PCR sejak awal Desember lalu. Namun masih belum dioperasikan hingga saat ini.

“Memang benar, rumah sakit ini telah mendapatkan bantuan alat sejak awal Desember lalu, namun setelah kami tinjau bersama, ternyata alat yang diberikan cuma alat utamanya saja. Sedangkan komponen pendukung lainnya belum ada, seperti ekstraksi. Harapan kami, Agustus sudah beroperasi,” terang Gubernur Erzaldi.

Karena kekurangan alat serta spesifikasi bangunan yang harus dipenuhi, diperlukan pembangunan tempat khusus untuk tes PCR ini. Selanjutnya Pemprov. Babel melakukan koordinasi dengan Pemkab. Belitung untuk memenuhi kebutuhan alat pendukung yang diperlukan RSUD Marsidi Judono. Saat ini telah dilakukan _refocusing_ anggaran dan masih dalam proses.

“Kami masih berupaya bersama pemerintah kabupaten/kota untuk memenuhi fasilitas kesehatan bagi masyarakat, khususnya masyarakat Belitung untuk deteksi awal paparan Covid-19. Mengingat akurasi hasil tes PCR lebih tinggi. Optimalisasi fasilitas kesehatan harus terus diusahakan,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Erzaldi menyerahkan bantuan sebanyak 750 alat rapid test antigen. Bantuan ini sudah mulai dikirim sejak 2 hari lalu.

“Alat ini rencananya akan digunakan untuk operasional razia di tempat hiburan bagi masyarakat yang tidak tertib. Alat ini juga akan digunakan untuk masyarakat di daerah padat penduduk dan lokasi wisata,” jelasnya.

Disampaikannya bahwa Belitung merupakan destinasi wisata. Hal ini harus terus didukung, untuk saling menjaga dan meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat. Harapannya, masyarakat tidak akan merasakan dampak ekonomi terlalu dalam.

Perlu diketahui, untuk keperluan syarat masuk ke daerah Jawa dan Bali,satu kali tes PCR mandiri dihargai Rp800.000.rill/(wa)