JAKARTA, LASPELA– Musyawarah Nasional Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) 2016 telah selesai dilakukan pada Sabtu 1 Oktober kemarin. Salah satu hasilnya adalah memilih Anindya Novyan Bakrie sebagai ketua umum untuk periode 2016-2020 menggantikan Sandiaga Uno.
Anindya terpilih secara aklamasi, yakni 28 suara dari 34 Pengprov PRSI yang hadir. “Alhamdulillah, Munas PB PRSI berjalan lancar. Hal ini menjadi pujian besar bagi mantan ketua umum kami, Sandiaga Uno,” ujar Anindya..
Sandiaga sebenarnya masih punya waktu hingga 2017 untuk menjabat ketum PRSI. Tapi karena keputusannya maju dalam Pilkada DKI Jakarta sebagai wakil gubernur, maka dia meletakkan jabatannya lebih cepat.
Soal alasannya mau maju sebagai Ketum PRSI, Anindya menjelaskan bahwa dia tertantang untuk memajukan lagi olahraga renang Indonesia setelah prestasi yang suram pada beberapa tahun terakhir. Oleh karenanya, dia berharap, bisa membentuk kepengurusan yang punya semangat kerja bagus.
“Alasan saya maju sebagai calon ketua umum sebetulnya simpel. Saya terdorong oleh semangat para orangtua yang rela mengantar anak-anak mereka untuk giat dan tekun menjalani latihan renang mulai dari pagi hari,” papar Anindya yang merupakan anak pemilik Group Bakrie Aburizal.
“Sangat disayangkan jika bakat, kerja keras, dan pengorbanan mereka hanya berakhir sebagai atlet kelas dua di level internasional. Indonesia harus punya prestasi lebih baik,” sambungnya.
“Kepengurusan nanti harus efektif dan ramping. Sekarang zamannya untuk kerja dan kerja.”
Anindya sebenarnya punya satu pesaing yakni Ketua PRSI Provinsi Riau, Syamsurizal, yang akhirnya mundur karena ingin mendukung visi dan misi Anindya.
“Saya bukannya mundur, tapi ingin bekerja sama dengan baik bersama generasi muda seperti Anin. Saya melihat sosok Anin sebagai calon pemimpin dengan usia yang masih muda. Jika dia berhasil menjalankan tugasnya, tentu ini akan menjadi suatu pengalaman yang ke depannya bisa memberi kejayaan prestasi,” ujar Syamsurizal.
Detik.com