Oleh: Andini Dwi Hasanah
TANJUNGPANDAN, LASPELA- Museum dan Taman Satwa Tanjungpandan terlihat lenggang pada hari-hari bisa, Senin (15/7/2019).
Museum terlihat sangat sepi pengunjung pasca liburan sekolah kemarin. Hal ini ingin dikonfirmasikan Admin UPT Museum tersebut.
Dikatakan Admin UPT Meseum dan Taman Satwa Tanjungpandan Irenastuti, jumlah pengunjung pada hari-hari bisa hanya mencapai 200 orang per minggu itu pun kebanyakan dari wisatawan luar Belitung.
“Untuk hari-hari biasanya memang tidak terlalu banyak, biasanya cuma 200-an. Itu juga kebanyakan dari luar Belitung, dari Travel. Tapi pada Bulan Juni kemarin ada juga yang sampai 200 pengunjung per harinya, karena dari travel itu,” ujarnya.
Sangat berbeda jauh jika pada musim libur. Pada libur Idul Fitri kemarin jumlah kunjungan untuk tiga hari saja bisa mencapai 10 ribu pengunjung. Dikatakan Iren, jumlah pengunjung pada musim libur sekolah bulan Juli ini saja bisa mencapai 2 ribu lebih pengunjung untuk 2 minggu liburan.
“Jumlah pengunjung untuk libur sekolah bulan Juli ini mencapai 2074 pengunjung. Pengunjungnya kebanyakan dari anak-anak sekolah dan orang tuanya,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, pada musim libur sekolah tersebut kunjungan juga banyak yang berasal dari luar Belitung, bisanya dari travel-travel yang membawa wisatawan. Kunjungan wisatawan ini mencapai 400 orang lebih.
Jika dibandingkan dengan libur sekolah pada Januari yang lalu, memang ada penurunan. Jumlah pengunjung pada musim libur sekolah Januari kemarin mencapai 4 ribu lebih, tetapi ini dikarenakan masa libur yang lebih panjang, yaitu satu bulan. Sedangkan libur pada bulan Juli ini hanya dua minggu saja.
“Ada juga yang langsung dari pihak sekolah, mereka melakukan studi tour menggunakan bus, itu kebanyakan dari Belitung Timur, biasanya sekolah dasar,” pungkasnya.
Dulu, pada tahun-tahun 2000-an Museum yang juga bersatu dengan Taman Satwa ini sangat terkenal dengan Lutungnya, sekarang icon itu sudah berganti dengan Buaya Laskar Pelangi.
“Untuk pengunjung biasanya banyak yang menanyakan soal buaya Laskar Pelangi itu, sampai sekarang buaya itu masih kami rawat dengan baik, masih hidup,” katanya. (din)