Oleh : Wina Destika
PANGKALPINANG, LASPELA – PT Bursa Efek Indonesia terus meningkatkan infrastruktur dan kegiatan literasi untuk mengembangkan pasar modal Indonesia di Bangka Bellitung. Tercatat pada akhir Februari 2019, jumlah investor di pasar modal Indonesia telah mencapai 1.676.606. Jumlah tersebut telah meningkat 3,53% bila dibandingkan pada akhir tahun 2018 yang mencapai 1,61 juta investor. Atau selama Januari jumlah investor bertambah sebanyak 57.234 orang.
Di Bangka Belitung, pada akhir Februari 2019, jumlah masyarakat yang menjadi investor di pasar modal Indonesia telah mencapai 3.927 investor. Jika dibandingkan dengan akhir desember 2018, ada penambahan jumlah investor sebanyak 448 investor atau 13% dalam waktu 2 bulan ini.
Kepala Kantor BEI Bangka Belitung Yoseph Kaburuan mengatakan, perkembangan jumlah investor yang cukup signiflkan tersebut tidak terlepas dari pengembangan infrastruktur pasar modal yang semakin memudahkan bagi investor serta berbagai kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh BEI.
“Belum lama ini ada 2 (dua) Anggota Bursa baru yang hadir di Bangka Belitung. Kedua AB tersebut yaitu PT MNC Sekuritas dan PT Maybank Kim Eng Sekuritas yang semuanya berkantor di KP BEI Bangka Belitung,” ujarnya saat menggelar workshop dengan wartawan pasar modal, di hotel SwissBell Pangkalpinang, Kamis (21/3/2019) lalu.
Lanjut Yoseph, sehingga untuk total anggota Bursa yang ada di Bangka Belitung saat ini sudah ada 4 Anggota Bursa. “Untuk itu saya berharap, dengan semakin banyaknya perwakilan anggota Bursa yang hadir, akan menambah peluang bagi masyarakat untuk memilih sekuritas mana yang akan menjadi Mitra investasi mereka,” harap Yoseph.
Selain itu, Ia menjelaskan, pembukaan rekening saham juga telah mengalami kemudahan bagi masyarakat dimana proses pembukaan OA saat ini bisa dilakukan secara Online tanpa harus melalui form manual.
“Kemudahan ini, akan menarik minat investor baik dari luar negeri maupun dari dalam negeri, khususnya di daerah untuk terjun ke pasar modal. Ini juga diharapkan dapat memicu kenaikan jumlah investor,” ungkapnya.
Yoseph menyebutkan, selain itu juga, BEI secara konsisten melakukan serangkaian kegiatan literasi dan inklusi pasar modal dengan menggandeng kerjasama kepada berbagai pihak, seperti perusahaan, perguruan tinggi, media dan komunitas masyarakat lainnya.
“Saya berharap kepada masyarakat Bangka Belitung akan lebih cerdas dan melek terhadap investasi, sehingga tidak mudah tetjebak pada tawaran investasi bodong yang marak terjadi dan memakan korban,” terangnya.
Disisi lain, Yoseph menambahkan, dimana BEI juga mengemban tugas untuk meningkatkan jumlah perusahaan yang akan Go Publik, yaitu dengan melakukan sosialisasi kepada perusahaan-perusahaan lokal Bangka Belitung untuk dapat melantai dan menjadi besar lewat pasar modal.
“Beberapa perusahaan lokal yang berminat dan sedang mempersiapkan diri untuk Go Publik di antaranya perusahaan Advertising lokal, Aplikasi iJOY, dan ada juga anak perusahaan timah yang berminat untuk IP0,” tutupnya.(wa)