TOBOALI LASPELA– Tim Pemantau Keamanan Pangan dan Harga Pangan Kabupaten Bangka Selatan (Basel) yang terdiri dari Badan Penyuluhan Pertanian dan Ketahanan Pangan (BPPKP) Basel selaku Koordinator tim, Bidang Perdagangan Disperindagkop dan UMKM Basel, dan Polres Bangka Selatan melakukan sidak di Pasar Rakyat Toboali dan Pasar Sukadamai, Jumat (01/07/2016) kemarin.
Setelah melakukan sidak, tim menyimpulkan bahwa saat ini kebutuhan pangan di dua pasar tersebut aman atau layak dikonsumsi. Hal ini berbeda dengan sidak yang dilakukan tiga bulan sebelumnya dimana ditemukan beberapa kebutuhan pangan tak layak konsumsi dan langsung dilakukan penyitaan oleh tim.
Kepala BPPKP Kab. Bangka Selatan H. Mukson, S.St yang mengkoordinir sidak tersebut mengungkapkan pihaknya melakukan sidak ini guna memberikan rasa aman bagi masyarakat dalam mengkonsumsi pangan sehingga tidak ada lagi rasa cemas.
“Saat ini masyarakat tidak perlu cemas karena hasil sidak kami di pasar rakyat Toboali dan pasar Sukadamai kondisi pangan dinyatakan aman dan layak dikonsumsi. Kami akan terus memantau agar kondisi pangan yang aman untuk dikonsumsi ini tetap terjaga. Pemantauan ini semata-mata kami lakukan demi kemanan masyarakat dalam mengkonsumsi makan yang sehat,” jelas H. Mukson kepada LASPELA di ruang kerjanya.
Pedagang Jangan Ambil Untung Besar
Dirinya lantas menghimbau masyarakat untuk tetap teliti dan waspada dalam membeli kebutuhan pangan agar terhindar dari pangan yang tidak layak dikonsumsi. Ia juga menghimbau kepada pedagang untuk tidak berbuat curang dan tidak mengambil keuntungan berlebihan agar tak meresahkan masyarakat.
Menurut H. Mukson, pihaknya akan terus melakukan sidak tidak hanya pada bulan ramadhan dan hari raya lainnya, namun secara berkelanjutan setiap tiga bulan sekali guna meminimalisir pangan yang tidak layak konsumsi di Basel.
“Tim pemantaun keamanan pangan dan harga Kab. Bangka Selatan akan terus melakukan sidak, tidak hanya pada bulan ramadhan dan hari raya lainnya namun akan terus dilakukan secara continue setiap tiga bulan sekali guna meminimalisir pangan yang tidak layak konsumsi di Kab. Bangka Selatan,” pungkas dia. (Wins)