LASPELA, SURABAYA – Colliers International Indonesia mengungkap data pasokan pusat belanja di Surabaya hampir sama banyak dengan pasokan pusat belanja di Jakarta Utara. Seiring pembukaan The Gallery di Tunjungan Plaza V.
The Gallery menjadikan total luas mal di ibu kota Jawa Timur ini seluas 971.288 meter persegi hingga 2015. Pertumbuhannya, tercatat sebesar dua persen sejak 2012 hingga 2015.
Jumlah tersebut bakal membengkak jika seluruh 14 pusat belanja baru yang direncanakan sepanjang kurun dua tahun 2016-2018 seluas total 320.000 meter persegi, jadi dibangun.
Namun, menurut Colliers, sebagian besar dari ruang-ruang ritel baru tersebut masih dalam tahap perencanaan.
“Hanya ada tiga pusat belanja yang dibangun sejak 2015,” lapor Colliers dalam Surabaya Research and Forecast Semester II yang diterima Kompas.com, Selasa (8/3/2016).
PT Pakuwon Jati Tbk tercatat masih menguasai pengembangan mal di kota Pahlawan tersebut. Belum lagi selesai dengan Supermal Pakuwon 2 di kawasan Surabaya Barat, pengembang ini melanjutkan hegemoninya dengan membangun mal di kompleks Tunjungan City Surabaya Pusat.
Diharapkan, kedua pusat belanja seluas 40.000 meter persegi dan 33.000 meter persegi tersebut dijadwalkan beroperasi pada 2016 dan 2017.
Rampungnya pembangunan Supermal Pakuwon 2 dan Marvell City seluas 15.000 meter persegi menjadikan pasokan pada 2016 sebanyak 55.000 meter persegi.
Sementara pasokan baru pada 2017 diperkirakan mencapai 49.000 meter persegi yang berasal dari Tunjungan Plaza VI, The Central Gunawangsa Tidar (10.000 meter persegi), dan Capital Square (6.000 meter persegi).
Infrastruktur
Distribusi pembangunan pusat belanja diharapkan menjadi lebih luas pada masa mendatang, seiring segera dimulainya pembangunan Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT) dan Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB).
JLLT menghubungkan daerah sekitar Suramadu menuju Bandara Internasional Juanda, sementara JLLB menghubungkan Surabaya Selatan dan Pelabuhan Teluk Lamong yang berdekatan dengan Gresik.
Sebaga indikator awal, sembilan mal bakal berdiri di kawasan-kawasan tersebut sehingga berkontribusi 64,3 persen terhadap total pasokan sampai 2018 mendatang.
Sumber : (http://properti.kompas.com/read/2016/03/08/234500021/Mal.di.Surabaya.Nyaris.Sama.Banyak.dengan.Jakarta.Utara)