Kadin Indonesia Gandeng HIPMI Dorong Penciptaan Wirausaha Baru Demi Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Avatar photo
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menggelar rapat bersama Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) yang berlangsung di Menara Kadin Indonesia, Jakarta pada Kamis (18/09/2025) lalu. (Istimewa)

JAKARTA, LASPELA--Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menggelar rapat bersama Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) yang berlangsung di Menara Kadin Indonesia, Jakarta pada Kamis (18/09/2025) lalu.

Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie, menyampaikan bahwa rapat tersebut berfokus pada peran strategis dunia usaha dalam mendorong perekonomian nasional. Mulai dari pentingnya wirausaha baru, hingga peluang besar yang diyakini bisa datang dari sektor pertanian.

“Tentu kita berharap penyerapan dari tenaga kerja ke industri terus naik. Tapi tidak bisa ditinggal sendiri tanpa ada wirausaha yang sukses, pengusaha-pengusaha baru,” ujar Anindya seperti dikutip dari kadin.id

Dalam rapat tersebut, perhatian besar juga diarahkan pada pentingnya sinergi dengan pemerintah. Investasi dari luar negeri kata Anin dinilai tetap penting, namun investasi domestik disebut tidak boleh diabaikan.

“Tadi kita diskusi bagaimana kita bisa dekat dengan pemerintah supaya bukan saja kita berharap foreign direct investment atau investasi dari luar, tapi juga dari dalam negeri. Dan tadi juga kita menyentuh masukan-masukan luar biasa,” tambah Anin.

Kebijakan bagi pengusaha kelas menengah turut dibahas secara mendalam. Menurut Anin, UMKM memang sudah memperoleh insentif berupa PPN 0,5%. Namun, kebutuhan pengusaha menengah disebut harus segera dipenuhi agar dapat naik kelas.

Baca Juga  Kadin Dorong Transformasi Pendidikan Atasi 842 Ribu Lebih Lulusan Perguruan Tinggi Menganggur

Dukungan yang dimaksud termasuk akses kredit, kemitraan, hingga pengembangan usaha secara berkelanjutan.

Lebih lanjut, sektor pertanian juga ditempatkan sebagai prioritas baru. Anin menegaskan, pandangan bahwa pertanian hanya sebatas penyedia pangan dinilai sudah harus ditinggalkan. “Hal-hal yang sangat menarik di jaman Pak Presiden Prabowo ini adalah industri petanian,” jelas Anin.

Disebutkan Anin, program-program pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Desa Merah Putih, hingga hilirisasi pertanian disebut dapat membuka peluang besar. Pertumbuhan lapangan kerja dari sektor ini dipandang akan berdampak signifikan pada perekonomian nasional.

“Yang selama ini kita lihat (MBG) mungkin hanya sebatas penyediaan makanan, tapi ini bisa penyediaan lapangan kerja yang masif,” terang Anin.

Selain itu, aspek teknologi tak luput dari sorotan. Dijelaskan Anin, Artificial Intelligence (AI) dianggap harus menjadi bagian dari strategi bisnis ke depan.

“Kita tidak boleh lupa bahwa apapun yang kita lakukan harus ada komponen teknologinya. Tapi yang pasti dari Kadin dan HIPMI ini kompak membantu pemerintah dan kita ingin justru memperkuat ekonomi domestik,” tutup Anin.

Baca Juga  Kadin Dorong Transformasi Pendidikan Atasi 842 Ribu Lebih Lulusan Perguruan Tinggi Menganggur

Sementara itu, Ketua Umum BPP HIPMI Akbar Himawan Buchari mengatakan bahwa pentingnya keberpihakan regulasi pemerintah terhadap dunia usaha.

“Yang paling penting pemerintah mendengar apa yang sudah kita rasakan di lapangan, apa yang kita sudah kaji dan berikan solusi secara task force tadi ada, secara jangka panjang juga ada dan juga jangka pendek,” ungkap Akbar.

Akbar juga menambahkan bahwa aspirasi dari dunia usaha melalui Kadin dan HIPMI diharapkan dapat diterima pemerintah.

“Harapan kami dari dunia usaha lewat Kadin dan juga bisa berkolaborasi dengan HIPMI, apa yang tadi kami bahas bersama-sama ini bisa diterima oleh pemerintah sebagai bahan masukan, sebagai aspirasi dari dunia usaha dan yang paling penting pengimplementasiannya dalam bentuk regulasi yang bisa berpihak kepada dunia usaha dan yang paling penting bagi perekonomian nasional kita,” pungkas Akbar. (*/kadin.id/rel)

 

Leave a Reply