Langkah Strategis Gubernur Babel, Ekonomi Tumbuh, Investasi Kisaran Rp 8,7 Trilliun Segera Terealisasi

Avatar photo
Penulis: Wina DestikaEditor: Admin Laspela
Gubernur Babel Hidayat Arsani mendatangkan Mr. Xiao Nai Cheng dan Mr Wang Yu Long, pemilik PT Tong Fang, sebuah perusahaan besar dari Negeri Tirai Bambu yang bergerak di bidang hilirisasi timah, Jumat (22/8/2025).

Data Investasi
1. Investasi Smelter Kawat Soldeer Senilai Rp 1,5 sampai Rp 2 Trilliun
2. Investasi Pabrik plywood (triplek) oleh PT Babel Energi senilai Rp 500
miliar
3. Investasi Perkebunan Kelapa Senilai Rp 1,6 triliun
4. Investasi Pelabuhan Belinyu Rp 5,1 Trilliun

PANGKALPINANG, LASPELA–Perekonomian di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terus mengalami pertumbuhan pasca kasus tata niaga timah. Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat pertumbuhan ekonomi Babel pada Triwulan II tahun 2025 mencapai 4,09 persen secara tahunan (year-on-year). Angka ini menunjukkan lonjakan signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya tumbuh sebesar 1,02 persen.

Kepala BPS Babel, Toto Haryanto menjelaskan sektor-sektor yang mengakami pertumbuhan yakni lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif, sektor Informasi dan Komunikasi pertumbuhan tertinggi sebesar 13,34 persen, disusul oleh sektor Jasa Lainnya sebesar 12,37 persen, serta sektor Jasa Perusahaan.

“Pertumbuhan ekonomi sebesar 4,09 persen ini didorong oleh meningkatnya aktivitas masyarakat selama masa libur dan momentum penting seperti Cheng Beng, Pilkada, serta pembentukan koperasi Merah Putih yang memicu tingginya permintaan terhadap jasa notaris dan layanan perusahaan lainnya,” ungkap Toto, Selasa (5/8/2025) lalu.

Dia menyebut, kontributor utama penyumbang pertumbuhan ekonomi tahunan di Babel masih disumbang oleh Industri pengolahan yang masih mengandalkan bahan baku dari luar. Kemudian diikuti sektor primer seperti pertambangan, pertanian dan perekebunan.

Pertumbuhan ekonomi sebagai hasil positif dari geliat investasi yang berkembang di Provinsi Bangka Belitung. Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Hidayat Arsani berinisiatif mendatangkan banyak investor untuk meningkatkan perekonomian, membuka lapangan pekerjaan sekaligus memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada di Bangka Belitung. Terdata, terakhir Gubernur Babel mendatangkan Mr. Xiao Nai Cheng dan Mr Wang Yu Long, pemilik PT Tong Fang, sebuah perusahaan besar dari Negeri Tirai Bambu yang bergerak di bidang hilirisasi timah, Jumat (22/8/2025). Targetnya menjadikan Bangka Belitung sebagai pusat industri hilirisasi timah dan rencananya akan dibangun smelter kawat solder.
“Karena belum ada smelter khusus kawat solder. Kita juga perlu bekerja sama dengan PT Timah untuk bahan bakunya. Total investasi diperkirakan bernilai 1,5 sampai dengan 2 triliun (rupiah) dengan kapasitas 300 ton per bulan,” ungkap Gubernur Hidayat.

Baca Juga  Ekonomi Babel Tumbuh Jadi Modal Cukup Optimis

Gubernur Hidayat mengatakan, pertemuan di Kantor Gubernur yang juga dihadiri Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman guna membahas proses investasi ini, termasuk pemilihan Bangka Tengah sebagai wilayah yang diproyeksikan sebagai lokasi industri hilirisasi timah tersebut, juga potensi membuka lapangan kerja baru, karena 70 persen pekerjanya akan mengandalkan SDM lokal.

Selain itu bersama Bupati Belitung Timur (Beltim) Kamarudin Muten, dan Wakil Bupati Belitung Syamsir, Gubernur Hidayat meninjau langsung pembangunan pabrik yang bergerak di bidang industri kehutanan, atau plywood (triplek) oleh PT Babel Energi, di Desa Cendil, Kecamatan Kelapa Kampit, Beltim, Selasa (12/8/2025) lalu.

Baca Juga  Ekonomi Babel Tumbuh Jadi Modal Cukup Optimis

Kehadiran pabrik plywood dan veneer ini, memberikan efek positif terhadap masyarakat. Selain membuka lapangan pekerjaan, pabrik tersebut menarik investasi senilai Rp 500 miliar, sehingga ia mengajak masyarakat untuk mulai beralih menanam sengon.

Langkah strategis Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Hidayat Arsani akan mengembangkan usaha industri kelapa. Bahkan gubernur Babel sudah bertemu langsung dengan investor dan perwakilan PT Kebun Kelapa Indonesia bersama puluhan masyarakat tani di Tanjungpandan dan sekitarnya, Selasa (12/8/2025) lalu.

Pada pertemuan yang dilaksanakan di Ruang Rapat Gedung UPT PU Babel, Gubernur Hidayat mengungkapkan, nilai investasi dari perkebunan kelapa tersebut menyentuh Rp1,6 triliun, dengan memberikan keuntungan bagi para petani sebesar Rp13,5 juta di setiap hektare.

Sebelumnya Gubernur Babel merencanakan pembangunan infrastruktur untuk menunjang kemajuan melalui pengembangan kawasan Pantai Tanjung Putat, Belinyu, Kabupaten Bangka.

Para petinggi perusahaan asal China, yakni PT CCCC First Harbor Engineering Company Ltd, untuk ketiga kalinya datang langsung ke lokasi yang akan direncanakan sebagai titik pembangunan pelabuhan bertaraf internasional tersebut. Hal ini disebutkan Gubernur Hidayat sebagai bentuk keseriusan para investor menggarap proyek bernilai Rp5,1 triliun ini.

“Ini sudah ketiga kalinya datang ke sini, dan mereka adalah perusahaan terbesar di China. Kedatangan mereka bahkan sudah membuat masterplan. Ini adalah proyek raksasa, mega proyek,” ujarnya, di Pantai Tanjung Putat, Rabu (30/7/2025). (chu)

Leave a Reply