Kolaborasi Nasional Jadi Kunci Jasa Raharja Tingkatkan Capaian Sumbangan Wajib dan Iuran Wajib serta Kepatuhan Nasional pada Semester II 2025

Jakarta, Laspela – Di tengah tantangan peningkatan penerimaan dan kepatuhan yang bervariasi di setiap wilayah, Jasa Raharja mengambil langkah strategis untuk memperkuat sinergi nasional. Fokusnya jelas: meningkatkan kinerja penerimaan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) dan
Iuran Wajib (IW) serta kepatuhan nasional, sekaligus membangun keberlanjutan
program di Semester II 2025.
Langkah ini dipertegas melalui Rapat Kerja Tim Task Force Direktorat Operasional,
Kantor Cabang, dan KPJR Tingkat I yang digelar di Denpasar, Bali, pada tanggal 1–2
Agustus 2025. Pertemuan ini menjadi wadah penting bagi para Kepala Cabang dan
Kepala KPJR Tingkat I dari seluruh Indonesia untuk menindaklanjuti hasil analisa dan
evaluasi Semester I, membahas program berkelanjutan, hingga menyusun strategi
bersama Pembina Samsat Tingkat Nasional.
Berdasarkan hasil evaluasi, penerimaan SWDKLLJ hingga Semester I 2025 telah
mencapai 53,18% dari target Anggaran 2025 dengan pertumbuhan 29,51% secara
tahunan (year-on-year/YoY). Namun, realisasi IW masih berada di angka 46,73% dari
target, yaitu Rp.244.910.602.329 dari Rp524.144.000.000, dan mencatat penurunan
2,28% YoY, terutama akibat turunnya penerimaan Iuran Wajib Pesawat Udara (IWPU)
sebesar 4,93%.
Meski capaian SWDKLLJ tumbuh signifikan, tingkat kepatuhan nasional belum
sepenuhnya memenuhi target. Tingkat kepatuhan nasional hingga Semester I 2025
berada di 49,69% (naik 2,28% YoY).
Plt. Direktur Utama Jasa Raharja Dewi Aryani Suzana menyampaikan bahwa saat ini
Jasa Raharja telah melakukan transformasi dalam pengelolaan penerimaan
SWDKLLJ dan IW. “Kami tidak lagi bersikap pasif, melainkan aktif mengambil peran
dalam meningkatkan penerimaan SWDKLLJ dan IW. Kami beralih dari pola pikir
‘given’ menjadi ‘actively working on’, dari sekadar rutinitas menuju inovasi. Dengan
semangat growth mindset, kami terus mendorong peningkatan kepatuhan dan
optimalisasi penerimaan,” ujar Dewi.
Dewi juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas lembaga dan evaluasi
berkelanjutan. “Kami tidak hanya fokus pada pencapaian target, tetapi juga pada
perbaikan sistem, penguatan akurasi data, dan keberlanjutan program. Sinergi
P
A
G
dengan Pembina Samsat, baik di tingkat nasional maupun provinsi, akan menjadi
kunci keberhasilan optimalisasi penerimaan dan peningkatan kepatuhan,” ungkapnya.
Selain membahas kinerja Semester I, rapat kerja ini juga merumuskan langkah
konkret untuk Semester II, antara lain:
● Memperkuat koordinasi lintas wilayah guna mempercepat pencapaian target
penerimaan SWDLLKJ dan IW.
● Melakukan evaluasi rutin terhadap pelaksanaan program inisiatif strategis agar
lebih efektif dan berdampak nyata.
● Memutakhirkan data potensi melalui DASI-JR Modul IWKBU Versi 2025 untuk
memastikan kelengkapan data pengusaha dan armada.
● Menyusun outlook 2026 dengan proyeksi realistis sebagai dasar penyusunan
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
Dewi menambahkan bahwa keberhasilan optimalisasi penerimaan SWDKLLJ dan IW
memiliki dampak langsung terhadap kualitas layanan publik. “Dengan penerimaan
yang optimal, Jasa Raharja dapat memperluas program dan meningkatkan pelayanan
bagi masyarakat, termasuk dalam upaya keselamatan transportasi dan perlindungan
asuransi penumpang,” ujarnya.
Rapat kerja ini menjadi momen penting untuk menyatukan visi, memperkuat
koordinasi, dan memastikan setiap wilayah mampu berkontribusi maksimal. Dengan
langkah yang terukur, Jasa Raharja optimis target Semester II 2025 dapat tercapai,
sekaligus menyiapkan fondasi yang kuat untuk kinerja di tahun berikutnya. (Adv)

Leave a Reply