SIMPANGKATIS, LASPELA- Ketua Forum Komunikasi Petani Lada Babel (FKPLB), Haji Duk, mendukung gagasan Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan, tentang Resi Gudang Lada.
Menurutnya, program yang diinisasi Gubernur Babel ini merupakan gagasan inovatif untuk menjadikan Bangka Belitung sebagai daerah penghasil lada terbesar di Indonesia. “Sebagai petani lada, kami sangat mendukung program Pak Gubernur. Kebijakan Pak Gubernur ini menguntungkan petani,” ujar H Duk.
Petani lada Desa Puput Kecamatan Simpangkatis ini menyampaikan, dengan kondisi harga jual lada yang (murah) seperti ini, petani bisa menyimpan ke gudang yang telah disiapkan Pemprov Babel melalui mekanisme Koperasi Lada.
Adanya program resi gudang untuk lada ini, kata Haji Duk, memberikan kesempatan kepada petani untuk mendapatkan hasil tunai langsung dari pertanian lada untuk kebutuhan sehari-hari dan melanjutkan penanaman lada selanjutnya.
“Petani lada sangat berterima kasih dengan gagasan Pak Erzaldi yang membuat tenang para petani lada,” tegas H Duk.
Melalui mekanisme Resi Gudang, kata H Duk, maka petani langsung dibayar 70 persen, sedangkan 30 persennya menunggu harga membaik. “Itu pun (yang 30 persen) harus dengan proses lelang. Nanti baru dibayar lagi ke petani. Bukan menjual langsung tapi petani menaruh di sana. Iya sangat terbantu, petani ini pascapanennya ini bisa beli pupuk lainnya. Bisa bertahan dulu istilahnya,” jelasnya.
Jika harga turun, lanjut H Duk, jangankan mau menanam lagi, untuk bertahan lagi pun kelanjutannya tanpa dibantu resi gudang ini sulit. Tapi dengan dibantu resi gudang sahang (lada) ini, petani bisa menyimpan dan langsung dicairkan ke bank. (TKG)