Mendagri Perbolehkan Pemda Gelar Kegiatan di Hotel, PHRI Bangka Sebut Angin Segar bagi Dunia Perhotelan

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bangka, Alvonsus Abi, (Ist)

SUNGAILIAT, LASPELA — Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Muhammad Tito Karnavian kembali memperbolehkan pemerintah daerah (Pemda) menggelar kegiatan di hotel dan restoran.

Hal itu disampaikannya dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026 Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) di Hotel Lombok Raya, belum lama ini.

Merespon hal itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bangka, Alvonsus Abi mengaku, kebijakan ini menjadi angin segar bagi dunia perhotelan dan restoran, setelah lesu akibat adanya larangan menggelar kegiatan di luar kantor selama masa efisiensi anggaran.

“Tentunya kami sangat senang dan menyambut baik kebijakan ini,” kata Alfon, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp, Senin (9/6/2025).

Kendati demikian, ia mengatakan, kebijakan ini juga bergantung pada kondisi keuangan pemerintah daerah.

“Artinya dari pemerintah pusat sudah membuka jalan, sekarang tinggal tergantung daerah masing-masing, ada anggarannya atau tidak,” tegasnya.

Sejauh ini, General Manager Hotel Novilla Sungailiat ini mengaku belum ada petunjuk teknis di lapangan terkait hal tersebut.

Untuk itu, ia menekankan bahwa pelaku industri masih menunggu langkah nyata dari pemerintah daerah.

“Sampai saat ini belum ada audensi dengan gubernur, tinggal nunggu aja nanti teknisnya seperti apa,” jelasnya.

Sebelumnya, para pekerja perhotelan khususnya di Pulau Bangka terancam Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Hal itu dampak efisiensi anggaran yang dilakukan oleh pemerintah yang tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) RI Nomor 1 Tahun 2025.

Alvonsus mengatakan, pengurang karyawan dilakukan lantaran hotel kini sepi tanpa adanya kegiatan.

Bahkan pihaknya mengaku sudah mulai memberlakukan kerja paruh waktu atau sehari kerja sehari libur, dan tak menutup kemungkinan akan melakukan pengurangan atau PHK.

“Kalau di Pangkalpinang sudah mulai (pengurangan karyawan), di Kabupaten Bangka sebentar lagi. Ya karena dampak efisensi anggaran ini. Karena tidak ada kegiatan apapun, jadi mau bayar gaji pakai apa,” katanya, beberapa waktu lalu.

Atas kondisi itu, pihaknya juga memohon maaf kepada para karyawannya yang terkena imbas akibat kebijakan tersebut.

“Ya mohon maaf, karena kebijakan ini sangat menyakitkan. Jadi mau gimana lagi, tidak ada tamu datang, Perjadin juga ditiadakan,” kata General Manager Hotel Novilla itu. (mah)

Leave a Reply