Peluang  Calon Wali Kota Pangkalping, Maulan Aklil yang Kalah Lawan Kosong,  Masih Kecil di Pilkada Ulang Kota Pangkalpinang

Ranto Dosen Ilmu Politik dan Peneliti Yayasan Kapong Sebubong

PANGKALPINANG, LASPELA—Calon Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil yang diusung koalisi partai politik jumbo, sebanyak 16 parta yakni Partai Demorasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Nasdem, Gerindra, Golkar, Demokrat, PKS, PPP, PAN, PKB dan arpol non parlemen Garuda, PKN, Partai Ummat, Parta Buruh, PSI, Perindo, dan Hanura kalah melawan kotak kosong pada pilkada Kota Pangkalpinang tahun 2024 lalu.

Pasangan calon nomor urut 2, Maulan Aklil-Masagus M Hakim (Molen-Hakim) kalah dari kotak kosong di pemilihan kepala daerah Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, berdasarkan hasil resmi rekapitulasi penghitungan perolehan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pangkalpinang.
Dalam berita acara dan sertifikat rekapitulasi, kolom kosong tidak bergambar atau kotak kosong tercatat unggul dengan raihan 48.528 suara atau 57,98 persen. Sementara Molen-Hakim hanya memperoleh 35.177 suara atau 42,02 persen.

Meskipun kalah melawan kotak kosong, Molen memastikan untuk maju lagi dalam pilkada ulang Kota Pangkalpinang, Agustus 2025 nanti. Bahkan Molen sudah mengikuti fit and proper test di PDI Perjuangan beberapa waktu lalu. Akan tetapi peluang Molen berdasarkan hasil penelitian  dan survey Yayasan Kapong Sebubong Indonesia.

“Berdasarkan penelitian kuantitatif yang kami lakukan dengan metode survei opini publik–yang mewawancarai sebanyak 600 responden melalui model Multistage Random Sampling pada periode 10 Mei 2025 – 25 Mei 2025, memiliki margin of eror +- 3,3% dengan tingkat kepercayaan 95%– menunjukkan bahwa dukungan untuk pencalonan Molen di Pilkada Ulang Kota Pangkalpinang nanti tidak sekuat dukungan pencalonan di Pilkada Serentak 2024 kemarin,” ungkap Ranto, dosen ilmu politik UBB dan Peneliti Yayasan Kapong Seubong Indonesia, Minggu (8/6/2025).

Menurur Ranto, dari berbagai simulasi elektabilitas beberapa kandidat, paling tinggi dukungan untuk Molen baru di angka 24 persen. Sedangkan, untuk angka terendahnya di angka 21 persen. Jadi, jika ada 5 atau 4 hingga 3 Kandidat yang maju nanti di Pilkada Ulang maka perolehan dukungan untuk Molen terpaut selisih yang sangat tipis dengan penantangnya.

“Mencermati informasi dari data-data ini, dukungan masyarakat Pangkalpinang nanti kami perkirakan akan tersebar cukup merata kepada setiap kandidat yang ada. Jika fenomena ini terus berlanjut hingga ditetapkan sebagai Kandidat, peluang Molen untuk memenangkan kompetisi di Pilkada Ulang begitu sulit. Perlu kerja sangat keras dan semacam ada keajaiban yang membuat Molen bisa memenangkan pertarungan kali ini,” ungkap Ranto. (rel).

 

Leave a Reply