Etika Dan Teknologi Pendidikan
Oleh : Syafrul Irawadi, S.Kom,M.Kom Ketua Aptikom Bangka Belitung Dosen Institut Sains Dan Bisnis Atma Luhur

BERETIKA didalam menggunakan Teknologi itu sangatlah penting yaitu untuk memastikan bahwa teknologi harus digunakan secara bertanggung jawab dan etis. Hal ini juga terkait dengan Peraturan pemerintah Tentang AI (Artificial Inteligence) di pendidikan walaupun belum ada secara spesifik, namun perintah yang terkait dengan peggunaan Al secara umum mengacu kepada peraturan yang relevan terhadap Undang-undang Informasi dan Traksaksi Elekronik (UU ITE) tentunya yang mengatur tentang penggunaan teknologi informasi termasuk AI sebagai “Agen elektronik”.
Teknologi AI masih disebut sebagai teknologi baru yang mutakhir yang bisa membantu berbagai pekerjaan manusia. Namun, tentunya penggunaannya perlu memperhatikan peraturan yang mengatur tentang artificial intelligence atau AI tersebut.
Peraturan ini penting untuk dipahami karena penggunaan teknologi AI rawan dan bahkan bisa memicu berbagai bentuk pelanggaran. Seperti pelanggaran privasi, data pribadi pengguna, sampai pelanggaran terhadap Hak Cipta.
Pelanggaran ini tentunya menimbulkan berbagai keluhan dan masalah yang bisa saja serius. Oleh sebab itu, setiap orang yang hendak memakai teknologi AI perlu disesuaikan dengan peraturan yang berlaku, misalnya seperti di bidang pendidikan, AI dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan penelitian. Namun, perlu dipastikan bahwa penggunaan AI di pendidikan harus sesuai dengan peraturan yang berlaku dan tidak melanggar etika.
Beberapa contoh penggunaan AI di pendidikan adalah seperti Sistem pembelajaran adaptif yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan siswa. Analisis data siswa yang digunakan untuk menganalisis data siswa dan membantu guru dalam mengidentifikasi kebutuhan siswa. Terus dalam megembangan konten Pendidikan tentunya juga untuk mengembangkan konten pendidikan yang lebih interaktif dan menarik.
Dengan demikian, perlu dilakukan kajian lebih lanjut tentang peraturan pemerintah tentang AI di pendidikan di Indonesia untuk memastikan bahwa penggunaan AI di pendidikan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan tidak melanggar etika.
Kita menyadari tentunya Teknologi telah mengubah cara siswa dan guru berkolaborasi yang terdapat di berbagai platform dan alat kolaborasi online yang memungkinkan siswa dan guru bekerja sama dalam suatu proyek, berbagi sumber daya, dan diskusi secara virtual.
Tentunya ini membuka kesempatan untuk belajar dalam jarak jauh, memfasilitasi kerja kelompok yang efisien dan mendukung keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Evaluasi Pembelajaran, dengan evaluasi Pembelajaran teknologi telah memberikan pendekatan baru dalam evaluasi pembelajaran. Begitu juga dengan Test dan penilaian yang kesemuanya itu dapat dilakukan secara online, dan tentunya juga memudahkan urusan administrasi dan memberikan hasil secara instan.
Selain itu, platform pengajaran online juga dapat dilengkapi dengan alat evaluasi otomatis yang membantu guru melacak kemajuan siswa dan memberikan umpan balik yang tepat waktu dan terperinci.
Perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan memberikan berbagai manfaat, seperti aksesibilitas yang lebih luas, fleksibilitas waktu dan tempat, personalisasi pembelajaran, dan interaksi yang lebih interaktif.
Namun, penting untuk menghadapi perkembangan ini dengan bijaksana dan memastikan penggunaan teknologi yang tepat dan bertanggung jawab untuk mencapai manfaat yang optimal dalam proses pembelajaran.
Namun, sementara teknologi juga dapat memberikan manfaat yang besar, ada juga kekhawatiran yang perlu kita pertimbangkan terkait implikasi etisnya.
Salah satu kekhawatiran utama adalah kesenjangan akses. Meskipun teknologi pendidikan telah meningkatkan aksesibilitas pendidikan bagi sebagian besar orang, masih ada populasi yang tidak memiliki akses yang sama terhadap teknologi ini. Terdapat kesenjangan sosial dan ekonomi yang berpotensi semakin memperdalam kesenjangan pendidikan.
Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa teknologi pendidikan dapat diakses oleh semua kalangan, termasuk mereka yang kurang mampu, sehingga tidak ada diskriminasi dalam kesempatan belajar.
Selanjutnya, perlindungan privasi dan keamanan data menjadi perhatian utama. Dalam penggunaan teknologi pendidikan, data pribadi siswa dan guru sering kali dikumpulkan dan disimpan.
Pelanggaran privasi dan penyalahgunaan data ini dapat berdampak serius terhadap individu. Meningkatnya penggunaan teknologi pendidikan juga berarti meningkatnya kompleksitas dalam menghadapi Etika Digital.
Penting bagi guru dan pendidik untuk memberikan pendidikan yang memadai tentang tanggung jawab dan perilaku etis dalam penggunaan teknologi kepada siswa. Selain itu, kekhawatiran penting lainnya adalah potensi penggantian manusia oleh teknologi.
Melalui perkembangan teknologi seperti pembelajaran daring dan kecerdasan buatan, ada kemungkinan bahwa peran guru dapat digantikan. Meskipun teknologi dapat meningkatkan efisiensi dan pemahaman dalam pembelajaran, penting untuk diingat bahwa aspek manusiawi dalam pendidikan tidak dapat diabaikan. Interaksi langsung antara guru dan siswa, mentor dan murid memiliki nilai penting dalam perkembangan pribadi dan sosial siswa.
Oleh karena itu, perlu ada keseimbangan antara penggunaan teknologi dan interaksi manusiawi dalam dunia pendidikan.
Kesimpulannya adalah bahwa perkembangan teknologi dalam aspek etis dunia pendidikan telah membawa manfaat dan tantangan baru. Penting untuk mengakui implikasi etis yang muncul dan memiliki kesadaran yang tinggi terhadap kesenjangan akses, privasi dan keamanan data, etika digital, serta keseimbangan antara teknologi dan interaksi manusiawi.
Dengan mengadopsi pendekatan yang beretika, kelompok yang berkepentingan dalam pendidikan dapat memastikan bahwa perubahan teknologi memberikan manfaat yang positif.
Pentingnya etika dan moral dalam pendidikan terletak pada upaya untuk membentuk generasi yang memiliki integritas, tanggung jawab, dan empati terhadap sesama. (*)
Leave a Reply