Masih Ada OPD Tidak Lakukan Pemotongan Zakat 2,5 Persen, Pemkot Akui Belum Lakukan Evaluasi

Asisten Adminitrasi Umum Asisten Adminitrasi Umum Kota Pangkalpinang, Agus Fendi seusai diwawancarai Media Laskar Pelangi, Kamis (8/5/2025).

PANGKALPINANG, LASPELA – Beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Sekolah di Kota Pangkalpinang belum menyalurkan zakat 2,5 persen melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Pangkalpinang.

Asisten Adminitrasi Umum Kota Pangkalpinang, Agus Fendi menuturkan jika Pemerintah Kota Pangkalpinang akan mendorong OPD dan Sekolah-sekolah yang belum melakukan pemotongan atas penghasilan setiap bulannya.

“Mudah-mudahan kedepan OPD dan Sekolah SD yang belum ikut melakukan pemotongan untuk segera melaksanakan itu, karena bagaimanapun kami merasa bahwa ini adalah tonggak bersama dan sudah merupakan kewajiban kita sebagai muslim untuk melaksanakan zakat, infaq dan sodaqoh,” ujarnya, Kamis (8/5/2025).

Agus Fendi juga mengaku sampai saat ini pihaknya belum melakukan evaluasi, namun nanti pihaknya merencanakan untuk berdiskusi dengan kepala OPD dan Sekolah.

“Kami akan berdiskusi dengan OPD dan untuk sekolah akan kita sampaikan ke Dinas Pendidikan agar nanti Dinas Pendidikan yang akan mengambil langkah-langkah konkret dalam hal dan kepedulian kita untuk membayar zakat,” ujarnya.

Pihaknya berharap, semua OPD dan sekolah tersebut akan mengikuti dan menunaikan tugas sebagai muslim, terutama zakat, infaq dan sodaqoh ini telah diatur di dalam Al-Quran.

“Saya harapkan kewajiban zakat, infaq da sodaqoh ini dapat dilakukan disemua lini masyarakat terutama yang bekerja di Lingkup Pemerintah Kota Pangkalpinang,” tuturnya.

Ia juga mengatakan jika sampai saat ini pihaknya belum mengetahui alasan kenapa masih ada OPD dan Sekolah utamanya Sekolah Dasar (SD) yang belum berkenan untuk ikut dalam program pemotongan pajak 2,5 persen ini.

“Paling banyak adalah sekolah karena dari 66 sekolah baru setengahnya yang bergabung,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Baznas Kota Pangkalpinang Kurnia menuturkan baru 45-50 persen Sekolah SD yang belum membayarkan zakatnya melalui Baznas.

“Kami melakukan upaya sosialisasi kepada masing-masing sekolah yang bersangkutan, dan menurut pantauan kami memang sekarang mereka belum membayar namun kedepan mereka akan membayar,” ujarnya.

Dia berharap kedepan sekolah-sekolah yang belum bergabung akan bergabung untuk menyalurkan zakatnya melalui Baznas, terlebih Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang merupakan salah satu intansi yang mendapatkan award.

“Mudah-mudahan hal itu dapat membantu untuk menarik sekolah-sekolah lain untuk menyalurkan zakatnya melalui Baznas,” ujarnya. (dnd)