Kepedulian Zakat bagi PNS Bangka Barat Masih Rendah

Avatar photo
Ketua Baznas Bangka Barat, Lili Suhendra, saat ditemui di Sekretariat.

MENTOK, LASPELA  — Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Bangka Barat (Babar) mencatat pendapatan dari zakat Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Januari hingga Desember tahun 2024 sebesar Rp.447.878.350.

Pendapatan tersebut dikumpulkan dari 65 OPD, Badan dan lembaga yang ada di Babar, termasuk Bupati dan Wakil Bupati yang rata-rata penyumbangnya 90 persen dari PNS.

“Yang kita salurkan Rp385.602.000. Untuk tahun 2024, tersisa Rp98.205.000,” kata Ketua Baznas Babar, Lili Suhendra,  Senin (27/10/2025).

Sementara itu, Zakat untuk tahun 2025 diperkirakan akan mengalami penurunan pendapatan lantaran hingga September 2025 baru terkumpul Rp329.000.000.

“Kalau dibanding tahun lalu jelas penurunan, kalau ditahun kemarin kita termasuk infak dan sedekah mencapai Rp931.000.000,” ucapnya.

“Alasan dari kawan-kawan kita, karena kondisi ekonomi kita tersendat, (pemotongan TPP PNS) jadi kita nerima imbas itu,” sambung Suhendra.

Suhendra mengatakan untuk pendapatan zakat infak dan sedekah, Kabupaten Bangka Barat terendah nomor 2 se-Bangka Belitung.

Menurutnya, kepedulian dan campur tangan pemimpin seperti bupati, wakil bupati dan anggota DPRD serta kepala OPD sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pendapatan dari zakat tersebut.

Baca Juga  Peringati Hari Ayah Nasional, Kepala Kemendukbangga/BKKBN: Babel Dorong Ayah Lebih Dekat dengan Anak

“Kesadaran kalau saya bandingkan dengan daerah lain, di Bangka Tengah satu bulan mereka hampir dapat 400 juta, Bangka Selatan hampir 250 juta,” ucapnya.

“Mereka di suport perda dan perbup. Kami hari ini, SE (Surat Edaran) belum ada,  kalau setiap tahun ada perubahan. Masih digodok, belum ditanda tangan,” ujarnya.

Suhendra menyampaikan, kepedulian untuk zakat tersebut sebenarnya sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang membutuhkan.

Sejauh ini, pihaknya telah menyalurkan dana tersebut kepada 250 penerima lewat program berkah bersama (jaminan hidup) kepada lansia dan lain-lainnya.

Selain itu, Baznas Babar juga membantu biaya transportasi pasien yang berobat keluar daerah dan membantu keluarga yang mengalami masalah di sekolah.

Namun di tahun 2025 ini, Suhendra menyampaikan banyak proposal yang belum dibantu, karena keterbatasan anggaran.

“Permintaan kita banyak sekali, kalau sekarang pendapatan menurun, banyak proposal yang belum bisa dibantu. Saat ini masih fokus membantu yang sakit, sementara ini,” katanya.

Baca Juga  Kemenkeu Mengajar, Mengenal Uang Membangun Masa Depan

Suhendra memperkirakan apabila semua PNS yang ada di Bangka Barat menyalurkan zakat infak dan sedekah lewat Baznas, pendapatan perbulan mencapai Rp.250 juta dan itu mampu melayani proposal yang masuk.

“Tahun 2024 sekitar 2500 (PNS), sekarang tembus 3000. Tapi keikutkan serta, ada beberapa yang membayar, tapi tidak semuanya,” katanya.

“Seandainya semuanya bisa itu lumayan, Bangka barat itu minimal bisa 250 juta perbulan, kalau melihat orang yang ada,” ucap Suhendra.

Kedepan, untuk memenuhi permintaan yang masuk, Baznas akan berupaya berkoordinasi dengan BUMN dan BUMD yang di Bangka Barat, supaya dapat membantu masyarakat yang membutuhkan.

“Kita berharap mereka yang mendapatkan di Bangka barat, zakat infak nya di Bangka barat, jangan keluar. Untuk masyarakat kita yang ada disini,” ucapnya. (oka)

Leave a Reply