Hasil Inovasi Dinkes Bangka, 356 Food Handler Kini Sudah Memiliki Sertifikat Penjamah Makanan

Inisiator aplikasi Kursus Penjamah Makanan dan Depot Air Minum, Susi di Sungailiat, Sabtu (26/10/2024)

SUNGAILIAT, LASPELA — Sebanyak 356 food handler atau pekerja di bidang pangan siap saji di Kabupaten Bangka memiliki Sertifikat Penjamah Makanan.

Hal tersebut merupakan dampak positif dari aplikasi Kursus Penjamah Makanan dan Depot Air Minum yang merupakan inovasi Dinas Kesehatan Bangka.

Inisiator inovasi, Susi mengatakan, Sertifikat Penjamah Makanan merupakan salah satu persyaratan yang harus dimiliki para pengusaha di bidang pangan siap saji seperti restoran, rumah makan, jasa boga atau katering dan lain sebagainya.

“Kami selaku pelayan masyarakat dalam kondisi apapun harus selalu berupaya membantu masyarakat, dalam hal ini menyediakan pangan yang sehat untuk masyarakat,” katanya, Sabtu (26/10/2024).

Menurutnya, dengan adanya pangan yang sehat maka derajat kesehatan masyarakat pun akan meningkat.

“Untuk itu, dalam keterbatasan kita harus tetap berinovasi,” ujarnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, Nora Sukma Dewi mengatakan, sasaran Tempat pengelolaan Pangan (TPP) di Kabupaten Bangka yang khusus bergerak di pangan siap saji terdata 839 unit.

Jika per TPP masing-masing ada 3-4 orang pekerja maka sasaran inovasi ini mecapai 3 ribuan para pekerja.

“Inovasi ini lahir sejak akhir tahun 2021, yang merupakan adaptasi cepat kita dengan munculnya Permenkes Nomor 14 tahun 2021 tentang perizinan berusaha,” bebernya.

Dimana untuk dapat memiliki sertifikat laik hygiene sanitasi melalui aplikasi OSS (Online Single Submission) salah satu persyaratannya adalah kepemilikan Sertifikat Penjamah Makanan.

“Jika tanpa inovasi ini kita harus menyiapkan dana ratusan juta untuk melakukan pelatihan penjamah makanan,” ujarnya.

Inovasi ini telah mendapat penghargaan dari Bupati Bangka, dan inovatornya diundang ke Pusat paparan di tingkat nasional, serta memperoleh penghargaan atas kinerjanya dari PP Hakli Nasional.

Slamet, karyawan di Rumah Makan Pangeran Sungailiat merupakan salah satu penerima manfaat inovasi ini sangat mengapresiasi adanya inovasi ini.

“Kami belajar online, kayak kuliah di UT (Universitas Terbuka) jika ada kendala kami bertanya dengan WA contak person innovator langsung di dashboard aplikasi,” katanya.

Selain itu, sebelum mendapatkan sertifikat tersebut ia juga harus mengikuti ujian dengan nilai minimal 70.

“Jika lulus dengan nilai minimal 70 maka kami bisa langsung print secara mandiri setelah melewati proses persetujuan atau tanda tangan secara elektronik dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka,” tukasnya. (mah)