SUNGAILIAT, LASPELA — Direktur Kesehatan Lingkungan Kemenkes RI, dr Then Suyanti melakukan inspeksi di beberapa titik lokasi di Sungailiat, Senin (3/3/2025).
Setidaknya ada tiga tempat yang dikunjungi, yakni Pasar Hygienis, Pasar Kite dan sentra takjil ramadan.
Kegiatan yang dilakukan bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangka, Puskesmas, serta organisasi profesi HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan) dan IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia) itu untuk memastikan keamanan pangan yang dikonsumsi oleh masyarakat.
Diawali dengan melakukan inspeksi kesehatan lingkungan, kemudian dilanjutkan dengan pengambilan sampel pangan utamanya pangan siap saji yang ada indikasi menggunakan bahan kimia berbahaya seperti penggunaan formalin, borax, rhodamin B dan methanil yellow.
“Setiap makanan yang warna merah agak mencolok, warna kuning kita ambil sampelnya,” kata dr Then Suyanti di sela-sela kegiatannya.
Selain itu, makanan yang berisiko menggunakan borax sebagai pengenyal juga langsung diambil, kemudian dilakukan pemeriksaan di tempat oleh Sanitarian Puskesmas menggunakan peralatan sanitarian kit.
“Tiga titik saya lakukan pengawasan langsung, sedangkan pasar-pasar lainnya di Kabupaten Bangka dilakukan secara mandiri oleh Puskesmas setempat,” ujarnya.
Menurutnya, dampak mengkonsumsi pangan yang mengandung bahan kimia dapat menimbulkan penyakit degenerative seperti kanker dan tumor, karena secara perlahan akan terjadi penumpukan di dalam tubuh.
“Stunting pun bisa terjadi jika ibu hamil mengkonsumsinya” kata mantan Kadinkes Bangka itu.
Sementara itu, Plt Kadinkes Bangka, Nora Sukma Dwi mengatakan, pemeriksaan di lapangan menggunakan sanitarian kit sifatnya hanya screening untuk menemukan secara dini.
Namun, untuk konfirmasi lebih lanjut jika ada yang ditemukan positif akan dirujuk untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut ke laboratorium terakreditasi.
“Kalo benar positif akan kita lakukan pembinaan secara intensif, karena dari pengalaman jika ada yang ditemukan positif biasanya itu tidak disengaja karena faktor tidak tahu,” tukasnya. (mah)