TOBOALI, LASPELA – Marcellio Susanto anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bangka Selatan (Basel) termuda diantara 29 anggota DPRD Basel periode 2024-2029 yang baru dilantik Ketua Pengadilan Negeri Sungailiat, Melinda Aritonang di Ruang Rapat Paripurna DPRD Basel, Selasa kemarin (17/9/2024).
Marcellio Susanto satu-satunya kader Partai Perindo Basel yang duduk di gedung wakil rakyat itu baru berusia 25 tahun 29 hari.
Meski masih muda, Marcellio akan berkomitmen menyuarakan aspirasi kaum Gen Z dan milenial, dan mengajak generasi muda agar tidak apatis terhadap politik dan lebih aktif dalam memperjuangkan hak-hak orang banyak.
Diketahui bahwa pada pemilihan legislatif 14 Februari 2024, Marcellio Susanto berhasil meraih 3.434 suara sah, menjadikannya salah satu wakil rakyat baru yang siap mengabdi dan berkontribusi untuk daerahnya.
Pria kelahiran 20 Agustus 1999 ini termotivasi ikut kontestasi politik, ingin memperjuangkan aspirasi masyarakat di wilayahnya khusus di daerah pemilihan (Dapil) satu.
“Saya akan memperjuangkan aspirasi dari masyarakat termasuk sektor pembagunan di Dapil satu. Saya masih lemayan cukup banyak pembangunan yang belum tersentuh di daerah kita (Dapil 1 -red),” kata Marcellio Susanto, usai rapat paripurna pelantikan dan pengambilan sumpah janji jabatan 30 DPRD Basel periode 2024 – 2029 di Ruang Rapat Paripurna DPRD Basel, Rabu (18/9/2024).
Tak hanya itu, pemuda kelahiran Desa Keposang tersebut memiliki niat untuk memperbaiki citra anggota DPRD di mata masyarakat Basel.
“Dengan kita terpilih, duduk di DRPD ada tanggung jawab yang kita pikul. Terutama memperbaiki citra DPRD Basel agar lebih baik lagi. Dahulu generasi Z dan milenial dinilai memiliki kecenderungan enggan terlibat dalam hal pokitik, bahkan malah bersikap apatis. Namun, hal itu berbeda dengan kondisi kekinian,” sebutnya.
Ia menilai, belakangan ini dapat dilihat anak-anak muda mampu mempengaruhi opini publik lewat ruang digital, termasuk dalam dunia politik dan kebijakan.
“Maka dari itu sebagai anak muda harus merubah pola pikir ataupun mindset anak muda harus segera diubah untuk segera melek politik. Jangan sampai generasi muda berpikir politik itu adalah orang yang duduk-duduk di kursi ataupun pejabat-pejabat tertentu. Semua masyarakat bisa berpolitik, tidak harus menjadi pejabat,” ucap Marcellio.
Marcellio mengungkapkan, masyarakat dapat menyuarakan hak-haknya tidak harus duduk menjadi DPRD, namun dapat dimulai dari bawah, misalnya seperti mahasiswa demo dengan menggelar aksi turun ke jalan.
“Fenomena tersebut sudah merupakan bentuk politik dari kalangan mahasiswa dan aspirasi masyarakat. Menjadi wakil rakyat bukan duduk bersantai untuk dilayani, alan tetapi harus menjadi pelayan yang baik bagi masyarakat,” ungkapnya.
Menurut Marcel, selama 100 hari ke depan terdapat beberapa skala prioritas yang akan ditargetkan tercapai. Misalnya seperti tuntutan masyarakat di lapangan yakni adanya transparansi oleh anggota DPRD.
“Contohnya transparansi saat rapat anggaran tinggal transparansi dalam membentuk produk-produk hukum yang ada di dalam DPRD. Oleh karena itu, saya akan mencoba memperjuangkan tuntutan tersebut. Sembari menyerap aspirasi dari masyarakat, dengan bergaul dan duduk bersama dengan rakyat di Basel. Dengan begitu mereka akan terbuka dalam menyampaikan keluh kesahnya,” tuturnya.
Marcellino menyebutkan anggota dewan Basel ini semuanya pintar-pintar serta bijak dan akan bekerja secara skala prioritas mana yang lebih penting.
“Walaupun begitu, Perindo akan membuat fraksi gabungan bersama Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dengan menitik beratkan segala program atas nama rakyat. Artinya kita jan gan sampai malu-maluin walaupun cuma fraksi gabungan, tetap kita harus memberikan yang terbaik untuk rakyat,” pungkasnya. (pra)