SUNGAILIAT, LASPELA — Sejak 2022 hingga 2024 ini, sebanyak empat orang di Kabupaten Bangka menjadi korban akibat serangan buaya.
Hal itu berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangka, dimana tercatat pada tahun 2022 lalu satu warga di Desa Pohin Kecamatan Pemali menjadi korban.
Sementara pada tahun 2023, peristiwa naas inipun kembali terjadi, dua orang menjadi korban satu diantaranya warga Desa Mendo Barat dan satu lainnya warga Desa Bukit Layang.
Dan baru-baru ini, predator ganas juga kembali menyerang warga. Samiun yang merupakan karyawan PT GML ditemukan meninggal dunia saat memancing ikan di aliran Sungai Bukit Layang.
Kuat dugaan Samiun tewas diserang buaya, hal itu juga dibuktikan dengan sejumlah luka cakar dan lebam yang ditemukan di tubuh korban.
Atas peristiwa itu, Camat Bakam, Ridwan mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dan waspada, terutama saat mencari ikan di aliran sungai.
“Kami sampaikan bahwa kepada seluruh penggiat hobi mancing dan para nelayan sungai untuk selalu waspada dalam melakukan pencarian ikan, baik dengan cara memancing atau jaring sungai,” imbaunya, Senin (29/7/2024).
Pasalnya, ia menilai sudah beberapa orang menjadi korban diterkam buaya yang menjadikan kesan angker sungai-sungai di Kabupaten Bangka.
“Berhati-hatilah dan waspada dalam memancing ikan atau udang di wilayah sungai dan waspada terhadap lokasi- lokasi yang banyak buayanya agar menghindari tempat- tersebut. Dan harus paham betul dengan budaya dan kearifan lokal masyarakat Kabupaten Bangka yang paham wilayah-wilayah strike memancing dan jaring,” bebernya.
Ridwan yang juga Ketua HNSI Bangka itu juga mengimbau masyarakat agar sebelum turun memancing atau melakukan penangkapan ikan dengan alat tangkap jaring dan sebagainya, untuk bertanya dahulu dengan nelayan setempat dimana wilayah atau spot yang aman.
“Supaya menghindari dari serangan binatang reptil yang mematikan. Jadi tetap waspada,” pungkasnya. (mah)