Rumdin Wali Kota Dijadikan Rumah Pengkal Heritage Bekeca’

* Sebagai Ruang Aksi Budaya

 

PANGKALPINANG, LASPELA – Rumah Dinas Wali Kota  Pangkalpinang yang berada di titik nol kilometer Kota Pangkalpinang resmi menjadi rumah Pengkal Heritage Bekeca’, sebagai Ruang Aksi Budaya Kota Pangkalpinang.

Peresmiannya sebagai Pengkal Heritage Bekeca’ ini dilakukan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Ahmad Subekti dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang, Jumat (19/1/2024).

Ahmad Subekti mengapresiasi Ruang Aksi Budaya yang telah hadir di Pangkalpinang, sebagai sarana bagi para pelaku seni dan budaya untuk mengekspresikan diri.

“Selama ini memang kita tidak mempunyai gedung, dan Alhamdulillah Penjabat (Pj) Wali Kota Pangkalpinang mengizinkan untuk menggunakan rumah dinas wali kota ini sebagai pusat Ruang Aksi Budaya,” katanya.

Pangkalpinang pun sangat membutuhkan fasilitas seperti ini, terlebih memang selama ini Pangkalpinang tidak mempunyai tempat yang mumpuni dalam menyalurkan seni dan budaya.

“Dengan titik lokasi di tengah kota, mudah-mudahan Ruang Aksi Budaya ini menjadi barokah untuk kita semua,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang Erwandy menuturkan jika Kota Pangkalpinang ini adalah kota intermediasi atau kota perantara dimana kabupaten-kabupaten sekitar pasti pada hari libur Sabtu dan Minggu akan berkunjung.

“Jadi kesempatan mereka berkunjung itu ada sesuatu yang bisa mereka lihat, oleh sebab itu kami menangkap hilirisasi ini dan seperti yang kita ketahui bersama bahwa Pangkalpinang ini belum ada rumah kesenian,” ulasnya.

Dengan intruksi dan izin Pj Wali Kota Pangkalpinang, akhirnya Ruang Aksi Budaya ini dapat diwujudkan. “Karena rumah ini adalah rumah heritage, rumah cagar budaya, makanya beliau mempersilahkan ditambah rumah ini tidak ditempati oleh Pj wali kota,” tuturnya.

Dengan memberikan fasilitas ini, sambung Erwandy, Lusje berharap insan-insan kebudayaan di Kota Pangakalpinang ini bisa mengeskplor dan mengekspresikam diri.

“Alhamdulillah kita tadi juga sudah melihat ada empat generasi yang hadir dan menampilkan karyanya yaitu pemain dambus dari gennya Z, kemudian gen Milenial, gen X dan gen Boomers, Jadi ada pengkaderan yang kita lakukan,” ujarnya. (dnd)