Pemkab Babar Mulai Menata Wajah Kota Mentok

BANGKA BARAT, LASPELA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Barat (Babar) mulai berupaya menata wajah Kota Mentok. Wakil Bupati Babar, Bong Ming Ming mengatakan, pihaknya sudah menyusun masterplan penataan kota, tapi sempat terhambat oleh Covid-19 serta event Porprov VI dan Pemilu serentak tahun 2024 yang menyerap anggaran.

“Salah satu masterplan kami dari mulai kawasan Batu Rakit sampai ke Teluk Rubiah. Kita mulai ubah sebuah tempat dari sisi estetika, tetapi kondisi sosial masyarakat juga dibenah, bagaimana perumahan masyarakat menjadi layak huni,” katanya, Kamis (30/11/2023).

Meski demikian, ia mengakui membuat perubahan suatu titik kawasan saja harus membutuhkan waktu yang tidak sebentar, apalagi secara keseluruhan. Ini dikarenakan kembali ke kondisi keuangan daerah. Jika bicara anggaran pusat, semua upaya telah dilakukan.

“Yang paling dekat bisa disebut di Batu Rakit itu sejak 2022 sudah mulai kita tata mulai dari jalan dan taman. Kita juga dapat fasilitas industri perikanan dan 2024 insyaallah diubah Teluk Rubiah di Kampung Iklim, dulu hanya sekadar tempat retensi banjir,” ucapnya.

“Tapi kita ubah salah satu objek wisata. Bukit Menumbing juga kami sudah tata berproses, punya tata pamer, beberapa gedung di sana saat ini direhab BPCB Jambi dikembalikan kepada kondisi aslinya dan tapak tahura Menumbing juga kita siapkan supaya pemanfaatan maksimal,” tambahnya.

Sementara dari sisi pusat kota, dirinya membeberkan beberapa hal sederhana telah dilakukan. Seperti pembangunan Tugu Duren Mentok yang dulunya tidak ada apa-apa kemudian dipercantik. Apalagi, pendanaan anggarannya itu didukung pihak swasta melalui CSR.

“Insyaallah kawasan pasar itu juga kita mulai tata dari tahun 2024 sampai 2025 agar tampilannya menjadi lebih sedikit moderen. Dan 2024 juga sudah kita siapkan anggaran untuk kluster China karena Mentok adalah salah satu Kota Tua dari 50 Kota Tua di Indonesia,” ucapnya.

“Dan hal ini terbagi dari tiga kluster itu Kluster China, Eropa dan Melayu. Eropa itu pusat, Melayu provinsi dan kita mulai dari Kabupaten untuk Kluster China. Terminal Mentok juga akan kita ubah jadi salah satu kawasan sentra industri kerajinan tangan mulai 2024,” katanya.

Selain itu, kawasan terminal yang pada saat ini sudah menjadi kewenangan provinsi akan disulap menjadi pasar wisata. Dan ruas jalan di kawasan Mayor juga akan ditata sehingga tidak terlihat kumuh dengan merelokasi para pedagang ke tempat yang lebih baik. (oka)