PANGKALPINANG, LASPELA – DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menggelar rapat paripurna mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam Rangka Peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), di Ruang Rapat Paripurna DPRD Babel, Rabu (16/8/2023).
Dalam Rapat tersebut, baju yang digunakan Presiden Joko Widodo saat hadir memberikan pidato kenegaraan HUT RI 17 Agustus kerap menarik perhatian. Dkarenakan presiden kerap menggunakan baju adat yang berbeda-beda dari seluruh penjuru nusantara secara bergantian saat pidato kenegaraan.
Seperti pada tahun ini, Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan pada sidang tahunan MPR RI serta sidang bersama DPR RI dan DPD RI tahun 2023 di gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Rabu 16 Agustus 2023 dengan menggunakan baju adat Tanimbar Maluku, sementara itu Wakil Presiden Ma’aruf Amin hadir memakai pakaian Demang khas adat Betawi, Provinsi DKI Jakarta.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan ada tanggung jawab besar yang harus dia emban sebagai Presiden Ri, karena banyak permasalahan rakyat yang harus diselesaikan.
Dengan adanya media sosial, Jokowi mengatakan apa pun bisa sampai ke dirinya, mulai dari masalah rakyat hingga kemarahan, makian, dan fitnah terkait dirinya. Semua itu bisa dengan mudah disampaikan lewat media sosial.
Menanggapi hal tersebut, dirinya menghargai bahwa tidak semua masyarakat bertindak demikian. Karena menurutnya mayoritas masyarakat, bahkan kecewa dengan makian yang disebut dengan polusi budaya tersebut.
“Cacian dan makian yang ada justru membangunkan nurani bangsa untuk bersatu menjaga moralitas ruang publik,” kata Jokowi dalam sambutannya.
Jokowi mengaku sedih karena kebebasan dan demokrasi yang menjadi hak warga negara justru dilampiaskan dengan kedengkian dan fitnah terhadap dirinya.
“Yang membuat saya sedih, budaya santun, budi pekerti luhur bangsa ini, kok kelihatannya mulai hilang. Kebebasan dan demokrasi digunakan untuk melampiaskan kedengkian dan fitnah,” tuturnya.
Untuk itu, Jokowi mengajak masyarakat Indonesia untuk bersatu menjaga mental agar bisa melangkah maju, menjalankan transformasi bangsa, dan menuju Indonesia Emas 2045.
“Ini yang bolak-balik saya sampaikan di setiap kesempatan. Bahwa Indonesia saat ini punya peluang besar untuk meraih Indonesia Emas 2045, meraih posisi menjadi negara 5 besar kekuatan ekonomi dunia. Kita punya kesempatan. Tidak hanya peluang saja, tapi strategi untuk meraihnya sudah ada, sudah dirumuskan. Tinggal apakah kita mau memfokuskan energi kita untuk bergerak maju, atau justru membuang energi kita untuk hal-hal yang tidak produktif, yang memecah belah, bahkan yang membuat kita melangkah mundur,” tutupnya.(chu)