Hadiri Pelatihan Kader Dasar PMII, BPJ Bahas Transformasi Ekonomi

PANGKALPINANG, LASPELA – Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Bambang Patijaya (BPJ) menghadiri Pelatihan Kader Dasar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bangka dan Pangkalpinang, Minggu (11/6/2023).

Pada kesempatan ini, pria yang kerap disapa BPJ itu memberikan pemahaman dan gambaran tentang upaya pemerintah baik dalam transformasi ekonomi dan lainnya.

BPJ menyebutkan, transformasi ekonomi salah satunya ialah berbasis ekspor, berbasis komoditas menjadi bahan olahan, bisa jadi industri.

“kita ini mau meloncat dari berkembang menjadi Industri. Pengolahan, sumber daya manusianya, SDMnya terpelajar, investasi yang masuk cukup,” katanya.

Menurut makro ekonomi terdapat empat hal yang membuat pertumbuhan ekonomi, pertama tingkat konsumsi dalam negeri. Indonesia dengan penduduk yang banyak, konsumsi dalam negeri juga sangat banyak.

“Produk-produk UMKM yang tidak bisa ekspor bisa kita konsumsi sendiri, walaupun tingkat industri menurun. Sementara negara-negara lain yang berbasis ekspor, itu nyungsep ekonominya karena internasional ekonomi global yang nyungsep,” tuturnya.

BPJ membeberkan, banyak hal yang dilakukan pemerintah untuk memperkuat ekonomi, salah satunya dengan mempertahankan daya beli masyarakat, bahkan bansos yang diberikan ke masyarakat.

“Salah satunya karena memang pemerintah ingin mempertahankan daya beli masyarakat,” imbuhnya.

Upaya kedua, adanya investasi, ketika ada investasi maka ada multiplier effect (efek berganda) ekonominya, ketika dia membangun pabrik maka ada efek ganda yang didapatkan.

“Maka akan ada pemebelian material-material, tanah dan pembukaan lowongan kerja,” tuturnya.

“Investasi juga akan mendatangkan teknologi akan menggerakkan ekonomi dan menambah lapangan pekerjaan pada pra pembanguna dna pasca pembangunan,” tambahnya.

Lalu ekspor, seperti ekspor timah, VCO, lada dan lainnya, serta terakhir belanja pemerintah. “Belanja pemerintah seperti menggelar pelatihan, membangun infrastruktur dan gaji-gaji PNS,” ulas BPJ.

“Empat inilah yang dilakukan Pemerintah untuk mempertahankan daya beli masyarakat, sehingga perekonomian ini bergerak,” tutupnya. (dnd)