Ini Komoditas Penyumbang Inflasi di Babel, Salah Satunya Rokok

PANGKALPINANG,LASPELA —  Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengalami inflasi 2,78 pada bulan April 2023. Andil inflasi terbesar disumbang oleh komoditas bensin, beras, angkutan udara dan rokok kretek.

Banyaknya jumlah perokok di Provinsi Babel juga menyumbang inflasi, betapa tidak, harga rokok yang kian naik ternyata terus dihisap para ahli hisap di Babel.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Babel Toto H. SIlitonga, menyebutkan Kota Pangkalpinang tercatat mengalami inflasi year on year sebesar 2,78 persen dan inflasi month to month (m-to-m) sebesar 0,58 persen dengan IHK 114,15.

“Andil inflasi y-on-y terbesar disumbang oleh komoditas bensin, beras, dan rokok kretek filter. Sementara itu andil inflasi m-to-m terbesar disumbang oleh komoditas angkutan udara, beras, dan cumi-cumi,” kata Toto.

Lalu Kota Tanjungpandan tercatat mengalami inflasi y-on-y sebesar 4,22 persen dan inflasi m-to-m sebesar 0,19 persen dengan IHK 118,25. Andil inflasi y-on-y terbesar disumbang oleh komoditas angkutan udara, bensin, dan cumi-cumi.

Sementara itu andil inflasi m-to-m terbesar disumbang oleh komoditas angkutan udara, cumi-cumi, dan ikan kembung.

Gabungan dua kota di Babel tercatat mengalami inflasi y-on-y sebesar 3,31 persen dan inflasi m-to-m sebesar 0,44 persen dengan IHK 115,61. Andil inflasi y-on-y terbesar disumbang oleh komoditas bensin, beras, dan angkutan udara. Sementara andil inflasi m-to-m terbesar disumbang oleh komoditas angkutan udara, cumi-cumi, dan beras.

Inflasi  y-on-y, bebernya terjadi  karena  kenaikan  harga  yang  ditunjukkan  oleh kenaikan IHK dari 10 kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,42 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,73 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,35  persen;  kelompok  perlengkapan,  peralatan  dan  pemeliharaan  rutin  rumah tangga sebesar 1,34 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,05 persen; kelompok transportasi sebesar 7,93 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,41  persen;  kelompok  pendidikan  sebesar  0,04  persen;  kelompok  penyediaan makanan dan minuman/restoran  sebesar 2,03 persen; dan kelompok perawatan pribadi  dan  jasa  lainnya  sebesar  3,18  persen.

Sebaliknya,  kelompok  informasi, komunikasi,  dan  jasa  keuangan  mengalami  deflasi  atau  penurunan  IHK  sebesar 0,59 persen.(yak)