Tutup Tahun Yubileum dengan Sukacita, Perayaan Pesta Keluarga Kudus 2025 di Gereja  Santa Bernadeth Berlangsung Meriah

Avatar photo
Foto sebagian peserta lomba foto keluarga di Paroki Santa Bernadeth Pangkalpinang, Minggu (28/12/2025)

PANGKALPINANG, LASPELA–Suasana penuh syukur dan sukacita menyelimuti perayaan Pesta Keluarga Kudus sekaligus Penutupan Tahun Yubileum 2025 di Paroki Santa Bernadeth, Minggu (28/12). Perayaan yang digawangi oleh Seksi Keluarga ini tidak hanya diisi dengan liturgi yang agung, tetapi juga dimeriahkan dengan kebersamaan umat melalui Lomba Foto Booth Keluarga. Rangkaian acara diawali dengan Perayaan Ekaristi Kudus yang dipimpin oleh Romo Yosep Setiawan. Misa pembuka ini terasa sangat istimewa dan kolosal dengan adanya prosesi perarakan bendera dari seluruh Komunitas Basis Gerejani (KBG) dan Kelompok Kategorial, mengiringi perarakan Patung Keluarga Kudus menuju altar. Prosesi ini menjadi simbol persatuan umat di bawah naungan teladan Keluarga Nazaret.

Sebagai pengganti homili, pada kesempatan khidmat tersebut Romo Yosep Setiawan membacakan Surat Gembala dari Bapak Uskup Keuskupan Pangkalpinang, Mgr. Adrianus Sunarko, OFM. Pesan penggembalaan ini menjadi peneguhan bagi seluruh keluarga Katolik yang hadir untuk menjadikan keluarga sebagai tempat persemaian iman yang subur, sejalan dengan semangat penutupan Tahun Yubileum yang membawa harapan baru. Usai perayaan Ekaristi, kemeriahan bergeser ke area Foto Booth yang telah disiapkan panitia. Meski awalnya banyak umat yang tampak malu-malu dan ragu untuk bergaya, suasana perlahan mencair dan berubah menjadi gelak tawa.

Panitia Seksi Keluarga berhasil “memancing” antusiasme umat dengan menyediakan setting foto yang menarik dan tentu saja, doorprize yang sangat menggoda: Voucher Menginap di Hotel Aksi Natural Resort.

“Awalnya memang banyak yang sungkan, mungkin belum terbiasa berpose di depan banyak orang. Tapi setelah melihat keluarga lain tampil seru dan all out, akhirnya banyak yang ikut serta. Justru momen malu-malu itu yang bikin suasananya jadi cair dan kekeluargaan banget,” ujar salah satu panitia.

Lomba Foto Booth ini dinilai bukan sekadar ajang narsis, melainkan momen bonding, mempererat ikatan antar anggota keluarga. Mulai dari kakek-nenek hingga cucu, semua diajak masuk dalam satu bingkai kenangan. Walaupun masih ada yang tersipu malu, pada akhirnya kegiatan ini dapat terselenggara dengan sangat baik dan membawa kesan mendalam. Melalui Pesta Keluarga Kudus ini, diharapkan setiap keluarga dapat membawa pulang semangat sukacita dan terus meneladani kasih Keluarga Kudus Yesus, Maria, dan Yosef dalam menyongsong tahun yang baru.

Ketua Seksi Keluarga Paroki Bernadteh, Beny Sorliam menjelaskan Perayaan Pesta Keluarga Kudus dan Penutupan Tahun Yubileum memberikan kesan yang sangat mendalam bagi semua umat.

“Liturgi yang Menggerakkan Hati Perarakan bendera KBG dan Kategorial yang mengiringi Patung Keluarga Kudus bukan sekadar seremonial. Itu adalah simbol visual yang kuat bahwa Gereja dibangun di atas keluarga-keluarga. Ketika Romo Josep membacakan Surat Gembala dari Bapa Uskup Mgr. Adrianus Sunarko, OFM, kita diingatkan kembali bahwa keluarga adalah “sekolah kemanusiaan yang kaya”. Pesan Bapa Uskup menjadi fondasi yang kokoh sebelum kita menutup tahun peziarahan ini,” jelas Beny Sorliam.

Terkait lomba foto booth, Beny menjelaskan ada rasa Canggung tapi Rindu.
“Dinamika Foto Booth Jujur, melihat umat yang awalnya malu-malu saat diajak ke booth foto adalah momen yang manis. Rasa segan itu wajar, namun ketika mereka akhirnya berani bergaya, entah karena dorongan anak, pasangan, atau karena tergiur doorprize Hotel Aksi Natural Resort—di situlah “tembok” kekakuan runtuh. Foto-foto yang dihasilkan seperti kakek dipeluk cucu, atau keluarga muda yang riweuh dengan balita adalah potret kejujuran. Itu menunjukkan bahwa keluarga Katolik itu tidak harus sempurna tanpa celah, tapi harus penuh kasih dan sukacita,” ungkap Beny Sorliam.

Menurut Beny Sorliam keberhasilan acara ini membuktikan bahwa umat merindukan kegiatan yang bersifat bonding. Misa memberikan “makanan rohani”, dan Foto Booth memberikan “ruang ekspresi”. Kombinasi ini membuat gereja terasa lebih homy dan tidak kaku.

“Perayaan Pesta Keluarga Kudus sukses bukan hanya karena teknis pelaksanaannya lancar, tapi karena kita berhasil membuat umat merasa dihargai keberadaannya sebagai sebuah keluarga. Terima kasih kepada seluruh panitia dan umat yang terlibat. Mari kita bawa semangat “Keluarga Kudus” ini memasuki tahun 2026,” harap Beny Sorliam. (*/rel)

Leave a Reply