Pemkab Babar Wacanakan Pengerukan Alur Pelabuhan Mentok, Persetujuan Nelayan jadi Syarat Penting

Avatar photo
Wakil Bupati Kabupaten Bangka Barat, Yus Derahman bersama rombongan saat meninjau Pelabuhan Mentok.

MENTOK, LASPELA — Pemerintah Kabupaten Bangka Barat (Babar) menggelar pertemuan dengan sejumlah nelayan di kawasan Pelabuhan Mentok, milik PT. Pelindo, pada Rabu (24/12/2025).

Kegiatan tersebut bertujuan menyatukan persepsi seluruh pemangku kepentingan terkait rencana pembukaan kembali alur pelabuhan melalui kegiatan pengerukan.

Hadir dalam kegiatan tersebut Satpolairud Polres Bangka Barat, Pos TNI AL Mentok, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), serta sejumlah nelayan setempat.

Wakil Bupati Bangka Barat, Yus Derahman menegaskan bahwa fokus utama pertemuan ini adalah membuka kembali alur Pelabuhan Mentok agar dapat dilalui kapal, khususnya saat kondisi air surut.

“Fokus kita membuka alur pelabuhan. Jadi realisasinya tinggal PT Timah dengan mitranya,” katanya, Rabu (24/12/2025) usai meninjau pelabuhan.

Baca Juga  Jabat Sekwan DPRD Babel, Dedy Apriandi Siap Berkolaborasi dan Bersinergi

Ia menjelaskan, salah satu syarat utama dalam proses pengerukan tersebut adalah adanya persetujuan tertulis dari pihak nelayan. Oleh karena itu, pertemuan ini menjadi forum penting untuk menyampaikan tujuan serta memastikan dukungan bersama.

“Persyaratan pengerukan harus ditandatangani oleh pihak nelayan. Alhamdulillah mereka siap, bukan hanya satu orang, tetapi seluruh perwakilan nelayan yang hadir,” ujarnya.

Menurut Yus, hingga saat ini belum ada pengelola khusus terkait kegiatan tersebut. Namun yang terpenting, lanjut dia, adalah pekerjaan dapat berjalan dan pemerintah daerah tidak disalahkan di kemudian hari.

“Kita duduk bersama seluruh stakeholder. Tujuannya jelas, tidak lain membuka alur Pelabuhan Mentok seperti saat jaya sebelumnya dengan pengerukan,” katanya.

Baca Juga  Honda Babel Collaboration 2025 Hadir di Manggar, Pererat Kebersamaan Warga Lewat Hiburan dan Promo Menarik

Ia menambahkan, kondisi alur yang dangkal sangat menyulitkan nelayan, terutama ketika air laut surut sehingga kapal tidak dapat keluar masuk area pelabuhan.

“Kalau surut, nelayan tidak bisa masuk ke area pelabuhan. Itu yang menjadi alasan utama kita mengumpulkan nelayan hari ini,” ucapnya.

Dengan adanya kesepahaman bersama ini, Pemerintah Kabupaten Bangka Barat berharap proses pembukaan alur Pelabuhan Mentok dapat segera terealisasi dan kembali menunjang aktivitas nelayan serta perekonomian daerah. (oka)

 

Leave a Reply