DBD di Bangka Capai 374 Kasus, Satu Orang Meninggal Dunia

Avatar photo
Editor: Iwan Satriawan

SUNGAILIAT, LASPELA – Sejak Januari hingga akhir November atau memasuki Minggu ke-49, total kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bangka mencapai 374 kasus.

Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangka, Anggia Murni mengatakan bahwa dari ratusan kasus tersebut, satu orang dinyatakan meninggal dunia.

“Hingga Minggu ke 49 akhir November itu 374 kasus. Ada yang meninggal dunia 1 orang, namun secara persisnya di Minggu ke berapa saya lupa, karena memang sudah lama,” kata Anggia, Kamis (11/12/2025).

Dikatakannya, Kabupaten Bangka sudah masuk kategori wilayah endemis, dan yang menjadi indikator pengelolaan DBD adalah angka kematian.

“Tapi bukan berarti boleh banyak yang sakit, gak gitu. Namun kita jaga bagaimana yang sakit itu bisa sembuh tidak mengalami kematian, dengan cara pasien harus cepat dibawa ke fakses untuk diobati dan yang lain untuk selalu menjaga lingkungannya. Kuncinya itu,” tegasnya.

Ia menegaskan bahwa pasien dengan gejala demam tinggi harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan cepat.

Di sisi lain, masyarakat diminta menjaga kebersihan lingkungan agar tidak menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk, termasuk melakukan 3M, yaitu menguras, menutup, mengubur barang bekas, serta langkah lainnya.

Karena menurutnya, jika kepadatan nyamuk dapat ditekan, maka penularan DBD dapat turun signifikan.

Bahkan setiap ada kasus positif DBD, Dinkes Bangka langsung melakukan penyelidikan epidemiologi.

Petugas memeriksa wilayah sekitar kasus, termasuk mengecek apakah ada warga lain yang mengalami demam dan melakukan pemantauan jentik dalam radius 100 meter.

“Kalau ada jentiknya kita lakukan foging, tapi yang paling bagus tetap pencegahannya,” ujarnya.

Dari delapan kecamatan di Kabupaten Bangka, Sungailiat menjadi wilayah dengan kasus tertinggi karena berada di perkotaan, banyaknya sampah, serta kondisi musim hujan disebut memperparah potensi berkembangnya nyamuk Aedes aegypti.

Dinkes Bangka kembali mengingatkan masyarakat untuk waspada dan proaktif menjaga kebersihan lingkungan, terutama memasuki musim penghujan yang rawan peningkatan kasus DBD. (mah)

Leave a Reply