Tingkat Pengangguran Terbuka di Pangkalpinang Masih Tertinggi

Avatar photo
Kepala BPS Provinsi Babel, Toto Haryanto Silitonga

PANGKALPINANG, LASPELA–Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merilis data terbaru yang menunjukkan bahwa perekonomian Bangka Belitung pada Triwulan III-2025 tumbuh 3,21 persen (y-on-y).

‘’Pasar kerja menunjukkan penguatan dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tetap meningkat ke level 75,26 poin, menandai perbaikan kualitas hidup masyarakat, ‘’ ujar Kepala BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Toto H. Silitonga dalam rilis Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (5/11/2025).

Di sisi ketenagakerjaan, situasi pasar kerja Bangka Belitung menunjukkan perbaikan. Jumlah angkatan kerja mencapai 822.311 orang, naik 19.013 orang dibandingkan Agustus 2024. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) naik menjadi 69,38 persen pada Agustus 2025, mencerminkan meningkatnya keikutsertaan penduduk usia produktif di pasar kerja.

“Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Bangka Belitung pada kondisi Agustus 2025 sebesar 4,45 persen, mengalami penurunan sebesar 0,18 persen poin dari Agustus tahun sebelumnya. Hampir seluruh kabupaten/kota mengalami penurunan pengangguran, kecuali Belitung Timur yang naik menjadi 3,05 persen. Kota Pangkal Pinang masih mencatat TPT tertinggi, yakni 5,73 persen, namun turun 0,25 persen poin dari Agustus 2024,” ungkap Kepala BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Toto H. Silitonga.

Jumlah penduduk yang bekerja mencapai 785,72 ribu orang, naik 19,64 ribu orang dari Agustus tahun lalu. Kenaikan terbesar terjadi pada sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (naik 1,90 persen poin), sedangkan sektor Pertambangan dan Penggalian mengalami penurunan paling tajam (turun 1,99 persen poin).
Sebanyak 51,29 persen pekerja masih berada di sektor informal, menunjukkan perlunya peningkatan kualitas lapangan kerja yang layak dan terlindungi.

“Dari sisi pendidikan, hanya 13,49 persen pekerja berpendidikan Diploma ke atas, sementara lebih dari separuh (51,12 persen) masih berpendidikan SMP ke bawah,” jelas Toto H. Silitonga. (*/rls/rel)

Leave a Reply