PANGKALPINANG, LASPELA – Wakil Wali Kota Pangkalpinang, Dessy Ayutrisna (Cece Dessy), menegaskan pentingnya pembentukan karakter dan kebiasaan hidup sehat di lingkungan sekolah.
Ia mengatakan, sekolah memiliki peran besar dalam membentuk perilaku positif anak sejak dini agar kelak menjadi generasi yang disiplin, mandiri, dan berprestasi.
Hal tersebut disampaikan Cece Dessy saat menghadiri puncak peringatan HUT ke-36 SDN 28 Pangkalpinang, Selasa (4/11/2025).
Ia mengapresiasi SDN 28 sebagai salah satu sekolah yang berhasil menerapkan konsep sekolah sehat sekaligus menumbuhkan semangat belajar dan kreativitas siswa.
“Kegiatan di SDN 28 ini luar biasa karena melibatkan seluruh unsur guru, siswa, dan orang tua. Anak-anak dibiasakan hidup bersih, berani tampil, dan berkompetisi dengan sehat. Ini hal sederhana tapi penting dalam membentuk karakter mereka,” ujar Cece Dessy.
Cece Dessy menyebut, Pemerintah Kota Pangkalpinang terus mendorong kolaborasi antara Dinas Pendidikan dan sekolah-sekolah agar program pembinaan karakter dan kebersihan bisa berjalan berkelanjutan.
“Kami ingin Pangkalpinang menjadi kota bersih dan sehat. Itu dimulai dari sekolah. Kalau anak-anak terbiasa disiplin dan menjaga lingkungan, kebiasaan itu akan terbawa sampai dewasa,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala SDN 28 Pangkalpinang, Suainah, mengatakan bahwa peringatan HUT ke-36 ini bukan sekadar perayaan tahunan, tetapi juga bentuk pembelajaran menyenangkan bagi siswa.
“Kami ingin anak-anak tidak hanya berprestasi di akademik, tapi juga tumbuh percaya diri, kreatif, dan punya karakter baik. Jadi semua lomba kami rancang agar mereka belajar lewat proses,” ujarnya.
Kegiatan HUT ke-36 SDN 28 berlangsung selama tujuh hari dengan berbagai lomba akademik dan nonakademik seperti membuat cerpen, mewarnai, menggambar, daur ulang, masakan khas Bangka, tartil Quran, dai cilik, sepak bola U-12, cerdas cermat bahasa Inggris, matematika, dan IPAS.
Menurut Suainah, kegiatan tahun ini menjadi yang paling meriah sejak ia menjabat kepala sekolah.
“Kalau dulu lombanya hanya diikuti siswa internal, sekarang sudah ada peserta dari luar Pangkalpinang. Itu artinya kegiatan kami semakin dikenal dan dipercaya,” katanya.
Ia juga menekankan bahwa seluruh kegiatan melibatkan partisipasi aktif guru dan orang tua.
“Kami ingin suasana sekolah terasa hidup. Guru, siswa, dan orang tua semua ikut berperan. Anak-anak senang karena mereka belajar sambil bermain, dan orang tua juga ikut bangga melihat perkembangan mereka,” tutur Suainah.
Suainah berharap kegiatan ini menjadi contoh bagi sekolah lain bahwa pendidikan karakter bisa dibangun lewat kegiatan sederhana dan kolaboratif.
“Belajar itu tidak selalu di kelas. Melalui lomba, kerja sama, dan interaksi positif, anak-anak bisa belajar banyak hal yang tidak tertulis di buku pelajaran,” pungkasnya. (Adv/ dnd)







Leave a Reply