Satu-satunya di Provinsi Bangka Belitung, Pemkab Bangka Raih SEAMEO RECFON Award 2025 Kategori Agung

Avatar photo
Editor: Iwan Satriawan
SEAMEO RECFON Award 2025

JAKARTA, LASPELA – Pemerintah Kabupaten Bangka kembali menorehkan prestasi nasional dengan meraih SEAMEO RECFON Award 2025 kategori Agung.

Penghargaan ini merupakan penghargaan tertinggi di Indonesia dalam tata kelola stunting terintegrasi berbasis pendidikan anak usia dini.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Direktur SEAMEO RECFON, Dr. dr. Herqutanto, MPH, MARS, Sp.KKLP, kepada Kepala Bappeda Bangka yang mewakili Pj Bupati Jantani Ali, dalam acara Governing Board Meeting SEAMEO RECFON ke-14 yang digelar di Hotel Morrissey, Jakarta, Rabu (24/9/2025).

Acara ini mengusung tema “SEAMEO RECFON Outstanding Schools and Partners Appreciation 2025: Celebrating NGTS & ECCNE Programs’ Achievements in Optimal Nutrition for Quality Human Resources”, dan dihadiri 11 negara anggota SEAMEO yang merupakan perwakilan kementerian pendidikan se-Asia Tenggara.

Dalam rangkaian acara, juga dilakukan peluncuran buku best practice pelaksanaan program Early Childhood Care, Nutrition and Education (ECCNE), di mana Kabupaten Bangka bersama lima kabupaten lain terpilih mewakili praktik terbaik di Indonesia.

Pj Bupati Bangka, Jantani Ali, menyatakan penghargaan ini merupakan hasil kerja keras seluruh pemangku kepentingan melalui pendekatan hexahelix.

“Kami dedikasikan penghargaan ini kepada semua pihak yang telah bersinergi. Pemkab Bangka berkomitmen menjadikan daerah ini zero stunting, sehingga generasi mendatang memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, berintegritas, dan berdaya saing di era bonus demografi,” katanya.

Menurut Jantani, keberhasilan tersebut merupakan implementasi dari Peraturan Bupati Bangka tentang Rencana Aksi Daerah Penurunan Stunting.

Program unggulan yang dijalankan adalah “Anakku Sehat dan Cerdas”, yang telah dilaksanakan sejak 2017 melalui intensifikasi layanan PAUD Holistik Integratif (PAUD-HI).

Sementara itu, Pj Sekda Bangka, Thony Marza mengatakan, pengelolaan stunting dilakukan secara menyeluruh mulai dari advokasi, pernikahan, kehamilan, pengasuhan, hingga sanitasi.

Kolaborasi ini turut melibatkan Politeknik Kesehatan Pangkalpinang, Bank Sumsel Babel Sungailiat, Forum CSR, media massa, serta berbagai komunitas masyarakat.

“Semua itu dilaksanakan dengan dukungan pemerintah, pelaku usaha, perbankan, masyarakat, perguruan tinggi, dan media massa,” ujarnya.

Kepala Bappeda Bangka, Pan Budi Marwoto menegaskan bahwa penghargaan kategori Agung adalah capaian tertinggi setelah kategori Pratama, Madya, Utama, dan Paripurna.

Selain Kabupaten Bangka, tiga daerah lain yang memperoleh penghargaan kategori Agung adalah Brebes, Lombok Timur, dan Tanjung Jabung Timur.

“Penilaian dilakukan berdasarkan tiga indikator utama, yaitu kebijakan dan penganggaran yang terintegrasi dengan aksi konvergensi stunting, penguatan layanan PAUD-HI di seluruh lembaga, serta capaian penurunan stunting rata-rata 2 persen per tahun sejak program berjalan,” jelasnya.

Perencana Ahli Muda Bappeda, Diah Asrina, menambahkan bahwa program “Anakku Sehat dan Cerdas” mengintegrasikan layanan gizi, kesehatan, pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan anak sejak usia dini.

“PAUD Holistik Integratif tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga pengembangan karakter, nilai agama dan moral, keterampilan motorik, kognitif, bahasa, hingga sosial emosional anak,” terangnya.

Salah satu inovasi yang diapresiasi adalah pendekatan substitusi belanja rokok menjadi belanja nutrisi, penyediaan layanan psikolog untuk tumbuh kembang anak, program parenting untuk ayah, serta peningkatan kapasitas tenaga pendidik. (*/mah)

Leave a Reply