Launching SPPG Berlian di SD Negeri 30, Sekda Pangkalpinang Tegaskan Komitmen Pemerintah Jaga Kualitas Program MBG

Avatar photo
Editor: Iwan Satriawan
Lunching MBG SPPG Berlian di SD Negeri 30 Pangkalpinang, Senin (22/9/2025).

PANGKALPINANG, LASPELA — Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pangkalpinang, Miego, menghadiri kegiatan Launching Satuan Pendidikan Pelaksana Gizi (SPPG) Berlian yang dilaksanakan di SD Negeri 30 Pangkalpinang.

Kegiatan ini menandai dimulainya distribusi makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh SPPG Berlian.

Dalam sambutannya, Sekda Miego menegaskan bahwa koordinasi antarlembaga dan antarinstansi sangat penting dalam menyukseskan program MBG ini.

Pemerintah daerah bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), menurutnya, memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan program ini.

“Tadi saya sampaikan bahwa koordinasi itu penting. Kami dari pemerintah daerah dan Forkopimda prinsipnya mendukung penuh kegiatan MBG, karena ini merupakan program nasional yang harus kita dukung sepenuhnya,” ujar Miego, Senin (22/9/2025).

Ia juga menekankan bahwa koordinasi dari berbagai pihak sangat diperlukan dan harus terus ditingkatkan, khususnya untuk menjaga kualitas makanan yang diberikan kepada para siswa.

Hal ini menjadi penting untuk mencegah potensi kejadian yang tidak diinginkan seperti keracunan makanan.

“Kejadian-kejadian seperti misalnya keracunan menjadi evaluasi di Bangka Belitung agar tidak terjadi hal-hal seperti itu. Maka sebelum terjadi, kita mitigasi, kita evaluasi, dan kita diskusikan bagaimana menjaga semua itu,” lanjutnya.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Pemerintah Kota Pangkalpinang melalui berbagai perangkat daerah, telah melakukan langkah-langkah strategis.

“Kami bersama Dinas Kesehatan, Dinas Pangan dan Pertanian, BPOM, terus berkoordinasi dan dinas terkait terus memantau pelaksanaan dari dapur SPPG,” tegas Miego.

Baca Juga  Perkuat Dukungan untuk Program MBG, Pemkot Pangkalpinang Siapkan Tiga Titik Aset untuk Bangun Dapur SPPG

Sementara itu, Kepala SPPG Berlian, Maha Buang, menjelaskan bahwa pelaksanaan program MBG di Kota Pangkalpinang untuk tahap awal akan menyasar 11 sekolah dasar, dengan total 3.174 siswa penerima manfaat.

“Total ada 11 sekolah, termasuk SD Negeri 30, dengan cakupan penerima seluruhnya 3.174 siswa yang akan kita layani untuk MBG,” ujarnya.

Distribusi makanan telah dimulai secara serentak hari ini, dengan titik awal pengiriman dari SD.

“Sebelas sekolah tersebut sudah semua kita distribusikan dimulai hari ini. Tapi distribusinya kita mulai dari SD dulu, jadi driver mulai jalan pukul 07.30, dan dari jam 09.30 baru melayani SMP dan SMK,” jelas Maha.

Jaga Standar Kebersihan

Dalam pelaksanaannya, SPPG Berlian melibatkan 50 orang tenaga kerja, yang terdiri dari kepala SPPG, akuntan, ahli gizi, koordinator lapangan, asisten lapangan, tim masak, tim cuci ompreng, distribusi, tim packing hingga pengisian makanan.

Kesiapan tenaga dan peralatan ini diharapkan mampu menjaga standar kebersihan dan kualitas makanan yang akan disalurkan kepada para siswa di Kota Pangkalpinang.

Sementara itu, Kepala Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Pangkalpinang, Agus Riyanto, mengatakan bahwa pihaknya juga telah berperan aktif dalam menjaga keamanan pangan melalui berbagai pelatihan kepada tenaga dapur dan penjamah makanan di dapur SPPG.

Baca Juga  Resmi Beroperasi, SPPG Dapur Berlian Pastikan Makanan Bergizi, Aman dan Higienis untuk Siswa

“Kami melalui SDM yang kami miliki sudah berperan untuk melakukan pelatihan SPPG, untuk tenaga penjamah makanan yang masak dan sebagainya, guna menerapkan prinsip-prinsip keamanan pangan,” kata Agus.

Pelatihan tersebut, menurut Agus, merupakan hasil kerja sama antara BPOM dan Dinas Kesehatan. Upaya ini dilakukan sebagai bagian dari strategi mitigasi risiko agar tidak terjadi kasus keracunan makanan, sebagaimana yang pernah terjadi di beberapa daerah lain.

“Kami juga sudah bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk melakukan pelatihan-pelatihan. Jadi seperti tadi yang disampaikan, untuk mitigasi risiko supaya tidak terjadi kasus-kasus keracunan makanan seperti di tempat lain,” jelasnya.

BPOM Pangkalpinang sendiri telah mencatat hanya satu kejadian keracunan makanan di Bangka Belitung, yaitu di wilayah Belitung Timur. Pihaknya berharap kejadian tersebut tidak kembali terulang di wilayah lainnya.

“Untuk kejadian di Bangka Belitung yang sudah kami data, sudah ada satu kali kejadian yaitu di Belitung Timur. Selebihnya belum, dan mudah-mudahan tidak terjadi,” ujar Agus.

Ia menambahkan, seluruh tenaga SPPG di Pangkalpinang telah mengikuti pelatihan keamanan pangan di Balai POM, dan apabila terjadi kejadian yang tidak diinginkan, pihaknya telah siap dengan laboratorium lengkap untuk melakukan pengujian terhadap sampel makanan dan menentukan penyebab jika terjadi keracunan. (Adv/dnd)

 

Leave a Reply