SUNGAILIAT, LASPELA – Kelenteng Bhakti Sinpalet Parit 4, Kelurahan Kuday, Sungailiat, Kabupaten Bangka menggelar ritual perjamuan arwah atau sembahyang rebut pada peringatan Chit Ngiat Pan (bulan ketujuh, pertengahan kalender Imlek).
Menurut kepercayaan adat Tionghoa, bulan ketujuh diyakini sebagai masa ketika pintu akhirat terbuka dan arwah gentayangan turun ke dunia manusia dalam keadaan telantar dan tidak terawat.
Karena itu, manusia memberikan sesajian berupa makanan, minuman, dan perlengkapan lainnya melalui altar perjamuan.
Ritual ini dimaknai sebagai wujud sikap saling membantu dan mengasihi sesama makhluk ciptaan Tuhan, dengan harapan manusia memperoleh keberkahan serta keselamatan dalam kehidupan.
Pada pelaksanaan tahun ini, Kelenteng Bhakti Parit 4 Kuday menampilkan patung Thai Se Ja (Raja Akhirat), Perahu Naga, dan Pengembala Kuda yang dipajang di depan altar perjamuan. Sementara di halaman belakang kelenteng, juga terdapat patung-patung kecil yang disebut Ta Ciau.
Ta Ciau menggambarkan sepuluh tahapan hukuman neraka yang harus dilalui manusia setelah meninggal dunia sebagai akibat dari dosa-dosa yang dilakukan selama hidupnya.
Ketua Yayasan Kelenteng Bhakti Sinpalet Parit 4, Chang Khin Kwet menjelaskan prosesi akan dimulai sekitar pukul 14.45 WIB dengan pembukaan kain merah penutup mata patung Thai Se Ja dan patung lainnya sebagai tanda dimulainya perjamuan.
“Prosesi ritual akan selesai tepat pukul 24.00 WIB. Rebutan sesajian di atas altar persembahan dilakukan setelah adanya aba-aba,” katanya, Sabtu (6/9/2025).
Usai rebutan, patung Thai Se Ja dan patung lainnya, kecuali Ta Ciau, akan dibakar.
“Ini menandakan arwah yang telah tercatat oleh Thai Se Ja dibawa kembali ke dunia akhirat. Dengan begitu, manusia dapat melanjutkan aktivitasnya tanpa rasa takut diganggu arwah gentayangan,” katanya. (mah)
Leave a Reply