PANGKALPINANG, LASPELA – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pangkalpinang berhasil menangani lonjakan sampah pasca gelaran Pawai HUT ke-80 Republik Indonesia.
Namun Kepala DLH Bartholomeus Suharto mengimbau agar ke depannya panitia dari tingkat provinsi turut bertanggung jawab dan membersamai dalam pengelolaan sampah selama dan setelah acara berlangsung.
Puncak volume sampah terjadi pada hari kedua pawai dengan total mencapai 22 ton, jauh meningkat dibandingkan hari pertama yang hanya 6,6 ton, dan hari ketiga sebanyak 4 ton.
“Hari kedua luar biasa, karena memang penontonnya banyak, pesertanya juga banyak. Hampir semua titik penuh sampah, dari area panggung Tamansari sampai ke Transmart, bahkan hingga ke Polres dan jalan-jalan utama seperti Jalan A. Yani dan Simpang Keramat. Sampah berserakan di sepanjang rute,” ujar Bartholomeus.
DLH menurunkan 150 personel, dibantu 3 dump truck dan 2 pick-up untuk mengangkut dan membersihkan sampah.
Pembersihan dilakukan hingga pukul 12 malam, bahkan ada titik yang baru bisa diselesaikan keesokan paginya karena hujan.
Meski begitu, ia menekankan bahwa beban pengelolaan sampah tidak bisa terus-menerus dibebankan hanya kepada petugas kebersihan DLH.
“Kami harapkan ke depan panitia dari tingkat provinsi ikut membantu. Jangan hanya menyerahkan seluruhnya kepada kami sebagai petugas pengangkut. Harus ada pengkondisian agar peserta, pedagang, dan penonton juga ikut bertanggung jawab atas sampah yang mereka hasilkan,” tegasnya.
Bartholomeus menyebut sebagian besar sampah berasal dari penonton dan pedagang. Sementara peserta pawai relatif lebih tertib karena sebagian besar membawa kembali sisa-sisa dekorasi.
Untuk itu, DLH mengimbau agar panitia menyediakan fasilitas pewadahan di titik-titik strategis dan melakukan sosialisasi kepada pedagang dan penonton untuk tidak membuang sampah sembarangan.
“Pedagang harus bertanggung jawab atas sampahnya masing-masing. Penonton juga bisa membawa kantong sendiri dan tidak membuang sampah sembarangan, apalagi di taman-taman kota. Banyak pohon yang kami rawat rusak karena diinjak dan diduduki,” tambahnya.
DLH menegaskan, meskipun sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) masih bisa ditangani, namun dibutuhkan kerja ekstra, terlebih saat volume meningkat tajam dalam waktu singkat.
Bartholomeus berharap, ke depan semua pihak dapat bekerja sama demi menjaga kebersihan dan keindahan kota, terlebih saat acara berskala besar seperti pawai HUT RI. (dnd)
Leave a Reply