PANGKALPINANG, LASPELA – Karnaval kendaraan hias dalam rangka memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia di Pangkalpinang tak hanya menghadirkan kemeriahan, tetapi juga sarat pesan edukatif.
Salah satunya ditampilkan oleh mobil hias Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) yang mengusung tema “Hilirisasi Industri dengan Optimalisasi Potensi yang Ada, untuk Menggerakkan Ekonomi Menuju Babel Berdaya”.
Mobil hias bernomor peserta 51023 itu dirancang bukan sekadar sebagai dekorasi semarak, tetapi sebagai sarana sosialisasi tentang pentingnya hilirisasi industri dan penguatan UMKM.
Dihiasi warna merah putih yang melambangkan semangat nasionalisme, sisi kanan-kiri mobil juga memajang produk-produk UMKM binaan UPTD RPK dan BPSMB Disperindag Babel. Slogan-slogan seperti “Go Global Hilirisasi Industri” menjadi pengingat bahwa Babel memiliki potensi besar untuk berkembang melalui pengolahan produk lokal yang bernilai tambah.
Kepala Disperindag Babel, Tarmin AB, menekankan bahwa partisipasi mereka bukan hanya meramaikan acara tahunan, tetapi juga menyampaikan pesan penting kepada masyarakat.
“Tema hilirisasi ini kita angkat agar masyarakat lebih memahami peran Disperindag dalam mengembangkan industri dan perdagangan di Babel. Produk UMKM yang dipajang adalah bukti nyata potensi daerah yang bisa bersaing,” jelasnya.
Sekretaris Disperindag, Deki Susanto, menambahkan bahwa mobil hias dirancang bersama tim pegawai Disperindag dan UPTD sebagai bentuk kerja kolektif.
“Ini momentum untuk memperlihatkan hasil kerja UMKM kita. Hilirisasi industri berarti mengolah sumber daya agar punya nilai tambah, bukan hanya menjual bahan mentah. Pesan inilah yang ingin kami edukasikan melalui mobil hias,” katanya.
Koordinator kendaraan hias, Muhammad Ali Bajir, menyebut mobil jenis Hilux itu dihias menyerupai bentuk futuristik sehingga menarik perhatian masyarakat, terutama generasi muda.
“Kami ingin kemasan edukasi ini tetap menarik, sehingga orang yang melihat bisa penasaran sekaligus belajar tentang industri dan UMKM di Babel,” ujarnya.
Salah satu penonton bahkan mengaku terkesan dengan desain mobil yang dianggap kekinian.
“Keren, kaya robot. Banyak produk UMKM juga ditampilkan, jadi kami bisa lihat langsung hasil karya masyarakat Babel,” ungkapnya sambil bertepuk tangan.
Partisipasi Disperindag Babel dalam karnaval ini menjadi contoh bahwa perayaan kemerdekaan tidak hanya diisi dengan kemeriahan semata, tetapi juga bisa menjadi ruang edukasi publik. Dengan hilirisasi industri dan penguatan UMKM, Babel diharapkan dapat melangkah menuju kemandirian ekonomi yang berdaya saing. (*/chu)
Leave a Reply