Harga Pangan di Pangkalpinang Melonjak di Atas HET, Sekda: Kami Akan Turun ke Lapangan

Avatar photo
Editor: Iwan Satriawan
Rapat Koordinasi membahas kenaikan harga Berasa Premium dan Medium di atas HET, di Ruang SRC, Senin (25/8/2025).

PANGKALPINANG, LASPELA — Harga sejumlah komoditas pangan strategis di Kota Pangkalpinang terus mengalami kenaikan dan tercatat berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Data dari Dinas Koperasi, Perdagangan, dan UMKM (Diskopdag dan UMKM) serta Dinas Pangan dan Pertanian menunjukkan bahwa lonjakan harga terjadi pada komoditas utama seperti beras medium dan gula pasir.

Dari hasil pantauan Diskopdag dan UMKM Pangkalpinang pada tanggal 22 Agustus 2025 di Pasar Ratu Tunggal, harga beras medium mencapai Rp15.333 per kilogram.

Angka ini jauh melampaui HET nasional yang ditetapkan sebesar Rp13.100 per kilogram.

Kenaikan tersebut setara dengan 17,04 persen di atas ambang batas harga eceran tertinggi.

Tak hanya beras, harga gula pasir juga mengalami lonjakan signifikan.

Di Pasar Pagi, harga gula tercatat mencapai Rp15.057 per kilogram, naik sekitar 15,81 persen dari HET yang berlaku.

Kenaikan ini tidak hanya terjadi di satu titik pasar, namun juga terkonfirmasi dari data yang dihimpun Dinas Pangan dan Pertanian yang melakukan pemantauan di sejumlah pasar tradisional lainnya di wilayah Kota Pangkalpinang.

Menanggapi kondisi ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pangkalpinang, Miego, menyatakan keprihatinannya dan menegaskan bahwa pemerintah kota tidak akan tinggal diam.

Ia menyebutkan bahwa pihaknya akan segera melakukan langkah konkret untuk mengetahui penyebab di balik melonjaknya harga-harga tersebut.

“Ini tentu menjadi perhatian serius bagi pemerintah kota. Kenaikan harga yang terjadi saat ini bukan hanya sekadar angka statistik, tapi berpengaruh langsung terhadap daya beli dan kesejahteraan masyarakat. Kita akan mencari tahu apa penyebabnya, baik dari sisi distribusi, pasokan, maupun kemungkinan adanya gangguan di mata rantai perdagangan,” ujar Sekda Miego, Senin (25/8/2025).

Lebih lanjut, Miego menjelaskan bahwa tim dari Pemkot Pangkalpinang akan segera turun langsung ke lapangan dalam waktu dekat.

Pemerintah ingin memastikan tidak ada praktik penimbunan, kelangkaan pasokan, atau distribusi yang terhambat yang bisa menjadi penyebab utama kenaikan harga tersebut.

“Kami ingin memastikan bahwa distribusi pangan berjalan lancar dan tidak ada hambatan di lapangan. Jika memang ada kendala, kita akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk distributor, pedagang, maupun pemerintah provinsi, untuk segera mencari solusi yang tepat,” tegasnya.

Dalam upaya menjaga stabilitas harga dan menjamin keterjangkauan pangan bagi masyarakat, Pemkot juga membuka kemungkinan untuk menggelar operasi pasar atau program subsidi harga dalam waktu dekat, apabila lonjakan harga ini terus berlanjut.

Masyarakat pun diimbau untuk tetap tenang dan tidak melakukan panic buying atau pembelian secara berlebihan.

Pemerintah menjamin ketersediaan stok tetap mencukupi dan langkah-langkah pengendalian sedang dipersiapkan.

“Kami paham keresahan masyarakat. Tapi kami juga ingin masyarakat tahu bahwa pemerintah hadir dan responsif terhadap kondisi ini. Harapan kita bersama tentu agar harga segera stabil kembali dan tidak membebani masyarakat, terutama menjelang akhir tahun di mana biasanya kebutuhan meningkat,” kata Miego.

Pemantauan dan evaluasi harga komoditas pangan akan terus dilakukan secara berkala oleh dinas terkait.

Pemkot Pangkalpinang memastikan bahwa semua langkah strategis akan diambil demi melindungi daya beli masyarakat dan menjaga kestabilan ekonomi di daerah. (dnd)

 

Leave a Reply