PANGKALPINANG, LASPELA–Perekonomian di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terus mengalami pertumbuhan pasca kasus tata niaga timah. Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat pertumbuhan ekonomi Babel pada Triwulan II tahun 2025 mencapai 4,09 persen secara tahunan (year-on-year). Angka ini menunjukkan lonjakan signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya tumbuh sebesar 1,02 persen.
Kepala BPS Babel, Toto Haryanto menjelaskan sektor-sektor yang mengakami pertumbuhan yakni lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif, sektor Informasi dan Komunikasi pertumbuhan tertinggi sebesar 13,34 persen, disusul oleh sektor Jasa Lainnya sebesar 12,37 persen, serta sektor Jasa Perusahaan.
“Pertumbuhan ekonomi sebesar 4,09 persen ini didorong oleh meningkatnya aktivitas masyarakat selama masa libur dan momentum penting seperti Cheng Beng, Pilkada, serta pembentukan koperasi Merah Putih yang memicu tingginya permintaan terhadap jasa notaris dan layanan perusahaan lainnya,” ungkap Toto, Selasa (5/8/2025) lalu.
Menurut Toto, konsumsi rumah tangga tetap menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi Babel. Aktivitas ekonomi di wilayah perkotaan tercatat lebih tinggi, terlihat dari nilai transaksi per kapita yang lebih besar. Meski begitu, ia mengingatkan pentingnya pemerataan pembangunan ekonomi hingga ke pedesaan.
“Meskipun menunjukkan tren positif, pertumbuhan ekonomi Babel masih menempati posisi kedua terendah di antara provinsi-provinsi di Sumatera. Secara regional memang kita di posisi bawah, tapi angka 4,09 persen ini masih berada dalam kisaran pertumbuhan ekonomi yang wajar dan tergolong baik untuk kondisi saat ini,” kata Toto.
Dia menyebut, kontributor utama penyumbang pertumbuhan ekonomi tahunan di Babel masih disumbang oleh Industri pengolahan yang masih mengandalkan bahan baku dari luar. Kemudian diikuti sektor primer seperti pertambangan, pertanian dan perekebunan.
Lebih lanjut Toto merinci, dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi pemerintah yang tumbuh sebesar 25,78 persen.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha informasi dan komunikasi yang tumbuh 13,34 persen.
“Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen ekspor barang dan jasa yang tumbuh sebesar 27,43 persen,” katanya.
Toto menyebutkan perekonomian Babel pada Triwulan II Tahun 2025 diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) Rp29,26 triliun dan PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) Rp15,98 triliun. (*/rel)
Leave a Reply