Pastikan Sesuai Prosedur, 4 Calon Bupati Bangka Akui Tak Keberatan Rato–Ramadian Ikut Pilkada Ulang

Avatar photo
Editor: Iwan Satriawan
Calon Bupati Bangka, Naziarto, di Sungailiat, Kamis (7/8/2025).

SUNGAILIAT, LASPELA – Empat calon Bupati Bangka menyatakan tidak keberatan dengan keikutsertaan pasangan Rato–Ramadian dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Ulang Kabupaten Bangka tahun 2025.

Calon Bupati nomor urut 1, Fery Insani menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah menyampaikan ujaran kebencian terhadap paslon manapun.

“Kami tidak pernah menyampaikan ujaran kebencian. Saya juga paham membaca, tapi kami tidak mau masuk ke ranah itu. Tolong jangan disampaikan seolah kami takut, gak ada urusan begitu. Silakan saja,” katanya, Kamis (7/8/2025).

Fery menambahkan bahwa pelaksanaan Pilkada ini menggunakan anggaran dari daerah, sehingga penting bagi semua pihak untuk memastikan pesta demokrasi ini berjalan dengan baik dan masyarakat tetap dilibatkan secara aktif.

Baca Juga  Poster Paslon Nomor Fery-Syahbudin Dicoret-coret OTK, Ditambah Kacamata hingga Tanduk Banteng

“Ini menggunakan uang daerah, jadi jangan sampai Pilkada Ulang ini tidak terlaksana. Masyarakat juga kita libatkan untuk berpartisipasi,” ujarnya.

Senada, Calon Bupati nomor urut 2, Naziarto turut menyampaikan dukungannya terhadap keikutsertaan Rato–Ramadian, selama seluruh proses mengikuti aturan hukum dan prosedur yang berlaku.

“Jadi mohon maaf, dalam hati saya tidak sedikit pun ada niat menghalangi Pak Rato–Ramadian ikut Pilkada, tidak. Justru saya senang mereka bisa ikut. Tapi tolong dong, aturan hukumnya, prosedur-prosedurnya harus diikuti oleh penyelenggara Pilkada,” ujarnya.

Baca Juga  KPU Pangkalpinang Pastikan Persiapan Debat Pilkada Hampir Rampung, Bakal Digelar Dua Kali

Naziarto menegaskan bahwa seluruh paslon sangat kompak dalam mendukung penyelenggara Pilkada, baik KPU maupun Bawaslu, termasuk mendukung Rato–Ramadian agar bisa ikut bertarung.

“Kami sangat kompak. Ingin membantu KPU, Bawaslu, dan Pak Rato–Ramadian agar bisa ikut bersama-sama kami dalam Pilkada. Tapi dengan regulasi yang benar, bukan yang baik. Karena kalau benar, sudah tentu baik. Tapi kalau baik, belum tentu benar,” tukasnya. (mah)

Leave a Reply