Bangka Belitung tak pernah kehabisan talenta muda berbakat. Seperti perjalanan gadis cantik asal Bangka Barat (Babar) ini, membuktikan bahwa ia mampu berkarya dan menunjukkan prestasi.
Lauren Bellicia, seorang gadis belia yang bersinar bukan hanya karena prestasinya, tetapi juga karena mimpinya yang tak pernah padam. Dara kelahiran Pangkalpinang 6 Mei 2008 ini duduk di kelas XII SMA Negeri 1 Mentok, Lauren adalah cermin semangat muda yang gigih, penuh inspirasi, dan terus bergerak menebar pengaruh positif dari tanah kelahirannya.
Terinspirasi dari Sosok Guru
Ketika sebagian remaja masih mencari arah, Lauren telah menemukan jalannya sejak dini. Ia jatuh cinta pada dunia pariwisata bukan karena sekadar hobi jalan-jalan, tapi dari pengalaman batin yang dalam — sebuah momen ketika seorang guru membawanya dalam tur sekolah dan berperan sebagai pemandu yang begitu menggugah.
“Saya tersentuh dengan cara beliau menyampaikan sejarah, seolah kami dibawa hidup ke masa lampau,” kenangnya.
Sejak itulah, Lauren tahu, ia ingin menjadi jembatan yang mempertemukan budaya dengan generasi muda.
Lauren bukan sekadar mimpi. Ia mewujudkannya dengan kerja keras. Setelah menyandang gelar Bujang Dayang Babar 2024, ia melangkah lebih jauh dan resmi dinobatkan sebagai Puteri Wisata Remaja Bangka Belitung 2025.
Sebuah pencapaian besar bagi gadis SMA yang sehari-hari pulang menjelang sore, menyelesaikan tugas sekolah sebelum tenggat, dan tetap sigap ketika undangan mendadak datang dari panitia lomba atau kegiatan promosi wisata.
Kini, Lauren tengah bersiap untuk mewakili Provinsi Bangka Belitung dalam ajang nasional sebagai Puteri Wisata Remaja Indonesia. Di pundaknya, bukan hanya gelar yang ia bawa, tetapi juga harapan masyarakat dan keindahan tanah kelahirannya yang ingin ia kenalkan ke dunia luar.
Menyatu dengan Alam, Menyentuh Hati Wisatawan
Baginya, mengenalkan keindahan Bangka Belitung adalah bentuk cinta. Pantai Lengkuas dan Jerangkat menjadi dua destinasi paling berkesan baginya.
“Ada yang berbeda di sana. Bukan hanya karena pemandangannya yang indah, tapi karena momen ketika saya bisa membantu wisatawan memahami nilai budaya dan cerita di balik tempat-tempat itu,” ujarnya.
Tugasnya sebagai duta tidak hanya melayani tamu dan memperkenalkan destinasi, tetapi juga melatih keberanian, komunikasi, dan empati.
“Menjadi duta melatih saya untuk tidak hanya tampil, tapi juga menyentuh hati orang lain lewat cerita dan keramahan,” tuturnya, sembari menyebut bahwa anak muda harus berani keluar dari zona nyaman.
Lauren tumbuh dalam keluarga yang hangat. Ia anak pertama dari dua bersaudara, dan senantiasa mendapat dukungan luar biasa dari adiknya yang tak henti membersamainya dalam setiap langkah perjuangan. Dalam padatnya jadwal sekolah, ia belajar membagi waktu.
“Saya belajar disiplin. Kalau ada tugas, harus selesai sebelum tenggat waktu, agar ketika agenda mendadak datang, saya siap,” ungkapnya lugas.
Bersuara Lewat Lagu, Bermimpi Jadi Dokter
Bakatnya tak hanya di dunia public speaking dan budaya. Lauren juga dikenal sebagai penyanyi bersuara merdu. Ia telah menjuarai berbagai lomba nyanyi, mulai dari ajang FLS2N tingkat kecamatan dan kabupaten, hingga menjadi juara lomba menyanyi Mandarin se-Bangka Belitung tahun 2024.
Di balik semua sorotan itu, Lauren tetap menyimpan satu cita-cita yang ia genggam erat sejak kecil: menjadi dokter.
“Saya ingin menolong orang lain, tidak hanya lewat cerita dan senyuman, tapi juga lewat ilmu dan tindakan,” katanya penuh harap.
Dalam diri Lauren Bellicia, kita melihat harapan besar akan masa depan Indonesia yang lebih peka, cerdas, dan penuh kasih. Ia bukan hanya duta wisata, tetapi juga duta inspirasi bagi generasi muda. Bahwa mimpi, jika dirawat dengan ketekunan dan ketulusan, akan menemukan jalannya sendiri untuk menjadi nyata. (rul)
Prestasi:
* Winner of the Mandarin Singing Competition
* Dayang Intelgensia Bangka Barat 2024
* Puteri Wisata Remaja Bangka Belitung 2025.
Leave a Reply