Anak Pengurus Golkar Diduga Laporkan Dugaan Ijazah Palsu Calon Bupati Rato yang Diusung Golkar, Tapi Langsung Dibantah Orang Tuanya

Avatar photo
Penulis: Mahfur Al HasanEditor: Admin Laspela
Orang tua Gezi Muhammad Nesta, Sukirno, di Sungailiat, Selasa (29/7/2025).

SUNGAILIAT, LASPELA—Persoalan Pasangan Calon Bupati, Rato Rusdiyanto dan Calon Wakil Bupati, Ramadian yang dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat masih terus berlanjut. Pasangan yang diusung Partai Golkar dan Nasdem resmi melayangkan gugatan administratif ke Bawaslu Bangka, Jumat (25/7/2025). Langkah ini diambil buntut dari keputusan KPU Bangka yang menyatakan pasangan Rato Rusdiyanto–Ramadian tidak memenuhi syarat (TMS) untuk maju di Pilkada Ulang Kabupaten Bangka 2025.

Dan sekarang beredar bahwa anak Pengurus Golkar Kabupaten Bangka, Gezi Muhammad Nesta yang melaporkan dugaan ijazah palsu Bakal Calon Bupati Bangka, Rato Rusdiyanto. Laporan itu disampaikan pada masa tanggapan masyarakat (Tangmas) kepada KPU Bangka. Akan tetapi isu tersebut langsung dibantah orang tuanya.

Sukirno membantah jika anaknya, Gezi Muhammad Nesta melaporkan ke KPU Bangka terkait ijazah Bacalon Bupati Bangka, Rato Rusdiyanto.

Baca Juga  Pengurus Partai Golkar, Sukirno Bantah Anaknya Jadi Pelapor Soal Ijazah Rato Rusdiyanto ke KPU Bangka

Pengurus Partai Golkar Bangka ini menegaskan bahwa Gezi hanya menyampaikan tanggapan masyarakat (Tangmas) ke KPU Bangka pasca penetapan pasangan calon.

Menurutnya, dalam tanggapan itu Gezi menyampaikan beberapa poin kepada pihak penyelenggara Pilkada.

“Jadi bukan melaporkan terkait ijazah Rato, tapi memberikan tanggapan terkait penetapan Paslon dan terkait KPU yang dinilai lalai dalam hal administrasi,” katanya, saat ditemui di Sungailiat, Selasa (29/7/2025).

Bahkan pria yang akrab disapa Bungul ini menegaskan bahwa dalam tanggapan tersebut tidak menyertakan nama orang tua, atau pun hal lain yang berkaitan dengan partai Golkar.

“Jelas dalam hal ini tidak ada kaitannya dengan partai, tapi murni membawa nama pribadinya,” tegasnya.

Bungul mengatakan bahwa saat ini anaknya sedang menempuh pendidikan Strata -2 di Jakarta. Ia menilai, sikap anaknya sebagai bentuk untuk belajar kritis tentang demokrasi.

Baca Juga  Sengketa Paslon  Rato-Ramadian,  KPU Bangka  Siap Ikut Mediasi Tertutup

“Bukan untuk membela diri. Tapi tidak ingin isu yang berkembang akan menjadi bola liar dan akan menjadi konsumsi publik pada situasi politik seperti ini,” jelasnya.

Ia mengaku merasa risih lantaran berulang kali ditanya oleh salah satu pendukung Paslon Rato-Ramadian terkait hal tersebut.

Namun, Bungul tidak ingin atas kejadian ini Golkar merasa dipersalahkan, sebab ia sendiri merupakan pengurus Partai Golkar Bangka.

“Jangan sampai pihak Golkar merasa dipersalahkan. Kenapa, karena pihak Golkar tidak tau sama sekali dengan persoalan ini,” pungkasnya.

Sebelumnya, KPU Bangka membuka masa tanggapan masyarakat pasca penetapan Paslon selama tiga hari, yakni sejak 18 hingga 20 Juli 2025. (mah)

 

Leave a Reply