PANGKALPINANG, LASPELA – Deklarasi Kampanye Damai di Wilhelmina Park menjadi penanda kuatnya komitmen semua pihak untuk menjaga proses demokrasi dalam Pilkada Ulang Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pangkalpinang tetap berjalan secara tertib dan damai.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pangkalpinang, M. Unu Ibnudin, mengajak masyarakat dan seluruh peserta Pilkada untuk memaknai pemilihan ini sebagai ajang memperkuat persatuan, bukan sumber konflik.
“Alhamdulillah hari ini kita menyaksikan bersama deklarasi kampanye damai Pilkada ulang. Kita semua baik paslon, pendukung, maupun penyelenggara, sudah sepakat untuk menciptakan suasana damai dan tertib, Pilkada Ulang momentum persatuan, bukan perpecahan,” ujarnya di hadapan para undangan, Kamis (24/7/2025).
Ia menambahkan, proses demokrasi ini harus dijaga dari praktik-praktik yang dapat merusak kepercayaan publik. “Insya Allah, kita doakan bersama agar tidak ada lagi sengketa dalam Pilkada ini, dan Pangkalpinang bisa segera memiliki pemimpin definitif yang dipilih rakyat,”
tegas Unu.
Lebih lanjut, ia mengingatkan pentingnya menjauhi kampanye negatif dan isu-isu sensitif yang bisa memecah belah masyarakat.
“Perbedaan pilihan itu biasa. Tapi setelah 27 Agustus nanti, siapapun yang terpilih adalah pemimpin kita bersama. Mari kita jaga proses ini agar tetap bermartabat, tanpa politik uang dan SARA,” ucapnya.
Deklarasi ini dihadiri oleh seluruh pasangan calon, tim pemenangan, penyelenggara KPU dan Bawaslu, serta aparat penegak hukum dan unsur Forkopimda. Semua pihak menandatangani komitmen untuk menjalankan kampanye secara damai, jujur, dan adil.
Ketua KPU Kota Pangkalpinang, Sobarian, menekankan bahwa deklarasi ini bukan sekadar seremoni, melainkan bagian dari tanggung jawab demokratis.
“Deklarasi kampanye damai ini bukan hanya seremonial, tapi merupakan komitmen seluruh pihak untuk menjalankan kampanye dengan taat aturan, menghormati hak masyarakat, dan menghindari konflik,” ungkapnya.
Ia berharap tahapan kampanye hingga pemungutan suara mendatang dapat berlangsung tanpa gangguan berarti.
“Kami harap tidak ada lagi pelanggaran yang bisa mencederai proses demokrasi. Semua harus patuh pada aturan,” tambah Sobarian.
Dengan deklarasi ini, Pilkada ulang Pangkalpinang diharapkan menjadi contoh pelaksanaan demokrasi yang dewasa dan bermartabat, di mana perbedaan tidak memecah, melainkan menguatkan komitmen bersama membangun daerah. (dnd)
Leave a Reply