Sasar Kalangan Pelajar, PEREKAT Babel Sosialisasikan Bahaya Judi Online

Editor: Iwan Satriawan
Sosialisasi pencegahan bahaya judi online (judol) melalui penguatan wawasan kebangsaan, di SMKN 1 Sungailiat, Senin (30/6/2025).

SUNGAILIAT, LASPELA ––  Pusat Edukasi Riset Kajian Pembangunan Masyarakat (PEREKAT) Babel  menggelar sosialisasi pencegahan bahaya judi online (judol) melalui penguatan wawasan kebangsaan.

Kegiatan tersebut bekerjasama dengan Gemabhudi dan Hikmabhudi, yang dipusatkan di Aula SMK Negeri 1 Sungailiat dan diikuti oleh 150 peserta.

Sosialisasi ini menyasar kalangan pelajar dan mahasiswa, dengan tujuan memberikan pemahaman tentang dampak negatif perjudian online yang kian marak di kalangan generasi muda.

Kegiatan tersebut juga menghadirkan sejumlah narasumber, diantaranya Kabid Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Kesbangpol Bangka, Suryani, Kanit Kamneg Sat Intelkam Polres Bangka, Ipda Riski Kurniawan, serta Ketua Gemabhudi Bangka Belitung yang juga Penyuluh Agama Buddha Kemenag Bangka, Indra Gautama Putra.

Dalam kesempatan itu, Suryani mengatakan, dampak dari judi online ini mencakup kerugian finansial, gangguan kesehatan mental, hingga potensi masalah hukum.

“Judi online bukan sekadar permainan, melainkan aktivitas ilegal yang bisa merusak diri sendiri, keluarga, hingga lingkungan sekitar,” ujar Suryani, Senin (30/6/2025).

Ia menambahkan, pemahaman tentang wawasan kebangsaan sangat penting dalam mencegah pengaruh buruk dari judi online, terutama di kalangan pelajar.

Senada, Ipda Riski Kurniawan menegaskan bahwa mempromosikan atau terlibat dalam aktivitas judi online merupakan pelanggaran hukum, sebagaimana diatur dalam Pasal 27 ayat (2) UU ITE. Ia mendorong pelajar untuk membangun budaya digital yang sehat dan bertanggung jawab.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin siswa dan mahasiswa menjadi pengguna internet yang cerdas dan tidak mudah terjerumus ke dalam hal-hal negatif,” kata Riski.

Selain edukasi kepada peserta, pihak kepolisian juga mengingatkan pentingnya peran orang tua dan sekolah dalam mengawasi penggunaan internet oleh anak-anak.

Upaya kolektif ini, kata mereka, dibutuhkan untuk menjaga masa depan generasi muda dari pengaruh judi online.

Sementara itu, Indra Gautama menilai kegiatan ini penting untuk menyadarkan generasi muda akan bahaya laten judi daring.

“Diharapkan para peserta dapat menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing,” tukasnya. (mah)

Leave a Reply